Bikin adonan roti sourdough dengan campuran cairan vagina sebagai pengganti ragi disebut aman oleh ahli. Lantas apakah bisa juga pakai sperma?
Belum lama ini seorang blogger bernama Zoe Starvi asal Inggris membuat kehebohan karena membuat adonan roti sourdough dengan campuran cairan vaginanya sendiri sebagai pengganti ragi. Cairan vagina tersebut diambil menggunakan dildo, lapor Times of India (11/02).
Seorang dokter sekaligus sourdough geek, Debryna Lumanauw memberikan tanggapan ilmiahnya. Menurutnya, cairan vagina yang dicampur pada adonan sourdough disebut aman. Itu karena di dalam cairan vagina mengandung bakteri lactobacillus, bakteri baik yang tahan asam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Lactobacillus juga dibutuhkan dalam proses pembuatan yogurt, kefir, hingga acar. Bakteri tersebut juga terdapat dalam ragi pada umumnya yang biasa digunakan untuk adonan sourdough.
"Kalau dari sisi kesehatan ya gak bakal kenapa-kenapa sih, sebenarnya gak make sense bakal terjadi sesuatu dalam tubuh kita setelah makan roti sourdough yang ada campuran cairan vaginanya," ujar Debryna kepada detikcom (13/02).
Baca Juga : Hiii!! Wanita Ini Bikin Roti Sourdough Pakai Ragi Cairan Vaginanya
![]() |
Meskipun menggunakan campuran yang tidak wajar, tetapi Debryna mengatakan bahwa efek dari adonan sourdough tersebut tidak ada yang salah. Bahkan ia menyebutkan rasanya tidak akan berbeda dengan sourdough
Selain itu, cairan vagina disebut aman karena dapat dicerna oleh tubuh. Mengingat cairan vagina tersebut juga berasal dari tubuh. Selain vagina ada cairan-cairan lainnya yang dikeluarkan oleh tubuh, seperti sperma misalnya. Lantas apakah sperma juga aman jika dicampur sebagai adonan sourdough?
![]() |
Namun, Debryna Lumanauw menegaskan bahwa sperma tidak bisa dicampur dengan adonan sourdough. Itu karena sperma tidak mengandung lactobacillus, bakteri baik yang dapat dicerna oleh tubuh.
"Kalau prinsipnya wanita itu pakai cairan vagina karena keasaman dan phnya sama dengan ragi, itu berarti kalau pakai sperma gak akan bisa. Karena di sperma itu gak ada laktobacillus-nya," ujar Debryna.
Karena tidak ada lactobacillusnya, campuran sperma tidak akan membuat adonan sourdough sama persis seperti menggunakan ragi biang yang biasa digunakan oleh pastry chef . Atau adonan roti tidak akan mengembang karena sperma tak mengandung laktobacillus.
Baca Juga : Si Asam Lembut Sourdough yang Jadi Incaran Banyak Orang
(raf/odi)