Pengguna twitter dengan akun bernama @dollarsmacist menceritakan kisah menyedihkan dari seorang penjual es krim. Penjual es krim tersebut adalah Jono yang merantau dari Citayam, Jawa Barat ke Jakarta demi menghidupi keluarganya.
Setiap hari ia berjualan es krim dari merek terkenal dengan mengayuh gerobak sepeda dan berkeliling di daerah Cemput dan Salemba. Terkadang ia juga mangkal di beberapa sudut jalan, seperti di depan sekolah SMAN 77 atau SMAN 68 Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga : Buburnya Tak Laku, Kakek Penjual Bubur Ini Jadi Viral
![]() |
Yang lebih mengejutkan, penjual es krim tersebut belum pulang kerumah selama 3 hari karena es krimnya tak kunjung laku. Dalam sehari ia hanya berhasil menjual sekitar 1-10 es krim saja. Karena itulah ia belum juga pulang lantaran ingin menunggu pembeli agar es krimnya cepat habis.
Dalam cuitan yang diunggah pada (13/11) tersebut, pengguna twitter tersebut juga menceritakan bahwa Jono telah menurunkan harga es krim dari harga semestinya.
"Aku beli es krim trico yang harusnya harga 6k dikasih 4k sama dia. Tapi aku ga mau dan akhirnya ku kasih 7k," tulisnya.
![]() |
Kisah sedih penjual makanan yang menunggu waktu lama karena dagangannya tak kunjung laku bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya, seorang kakek penjual bakso di Thailand juga harus berjualan sampai larut malam karena ia tak mendapatkan satu pun pembeli. Padahal ia sudah berjualan sejak pagi hari.
Beruntung saat malam hari tersebut ada orang yanh akhirnya tertarik untuk membeli. Kakek penjual bakso tersebut mengaku bahwa ia harus mendapatkan uang untuk dirinya bertahan hidup. Kisah penjual bakso tersebut pun viral di media sosial.
Baca Juga : Sedih! Kakek Ini Jualan Bakso Hingga Larut Malam Tapi Tak Ada yang Beli
(raf/odi)