Secara turun temurun, warga lereng Menoreh, tepatnya di Dusun Selorejo, Desa Ngargoretno, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, masih mempertahankan budaya minum teh. Jika di Jepang, budaya minum teh dilangsungkan di ruangan khusus dan tata cara khusus, di sini berbeda.
Kalau di Jepang memakai jenis matcha atau teh hijau maka di lereng Menoreh,memakai jenis teh hitam yang merupakan produk lokal, tepatnya dari Tritis, Ngargoretno. Pohon teh ditanam di kawasan lereng Menoreh. Setelah menjadi teh hitam dikemas dengan nama Teh Sangit Lereng Menoreh.
![]() |
Baca juga : Sluurp! Hangat Creamy Teh Talua Favorit Gubernur Jateng di Ungaran
Setelah teh hitam diseduh dituangkan ke dalam gelas yang dilengkapi gula aren. Warga setempat menyebut dengan istilah teh klethuk karena minum teh sambil mengigit gula aren yang bunyinya 'klethuk'. Minum teh ini dilakukan pagi sebelum beraktivitas maupum sore. Bahkan, terkadang dilakukan saat cangkrukan sambil ngobrol santai mereka minum teh bersama-sama. SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada,Selasa (22/10/2019), malam, detikfood ikut cangkrukan atau ngobrol bareng sekaligus nyeruput Teh Sangit Lereng Menoreh. Sekilas teh ini terlihat seperti tehumumnya dengan warna kecokelatan gelap. Penyuka teh akan merasakan perbedaannya ketika nyeruput. Rasanya pahit, sepet dan sangit yang kuat. Makin enak sambil menggigit gula aren yang legit wangi.
![]() |
"Teh yang diminum ini namanya Teh Sangit Lereng Menoreh. Daun teh yang dipetik dari kebun di Tritis, kawasan Menoreh," kata Akhmad Bilal (42), Koordinator Ekonomi Kreatif Bumdes Argo Inten Desa Ngargoretno, Selasa (22/10/2019), malam.
Teh Sangit Lereng Menoreh ini dikemasi dalam ukuran 50 gram yang saat ini dijual Rp 7.500. Teh ini diproduksi sejak tahun 2016 telah dijual di pasaran maupun online.
"Teh ini dipasarkan menjadi kuliner khas wisata desa yang berkunjung di Ngargoretno. Kemudian, pasar online lokal Magelang, Jogja, Semarang hingga Bengkulu," ujarnya.
![]() |
"Budaya minum teh ini menjadi media untuk ngobrol santai bersama keluarga maupun dengan tetangga. Ini terus kami pertahankan budaya ini termasuk dikenalkan kepada wisatawan di desa ini," tuturnya.
(dvs/odi)