Salad buah memang sedang tren di kota kecil seperti Blitar. Apalagi, di suhu udara yang cenderung panas pada beberapa bulan ini. Selain sehat, mengonsumsi buah sering jadi pilihan bagi mereka yang ingin hidup sehat.
Peluang inilah yang terbaca di benak Dwi Jayanti, warga Jalan Sungai Hilir Barat, Dawuhan, Kauman, Kepanjen Kidul Kota Blitar. Apalagi, sejak tahun 2008, ibu satu putra ini mulai merintis usaha berdagang buah segar.
![]() |
Baca juga : Resep Salad Buah Enak yang Mudah Dibuat Sendiri di Rumah
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walaupun tergolong mahal, namun salad buah di mall ini selalu habis terjual. Dari situ, Dwi ingin membuat salad buah namun dengan kualitas dan kuantitas kelas premium.
Dipilihnya buah segar impor sebagai bahan utama. Setidaknya, ada 13 sampai 15 jenis buah import yang dipotong kotak-kotak dalam satu kotak plastik transparan.
Di antara buah impor itu, ada apel, anggur hijau, anggur merah, anggur hitam, pir dan melon. Topingnya pun variasi, mulai buah kiwi, strawberi, trio anggur sampai jeruk sunkist. Toping itu ditata menarik diatas serutan keju yang tebal.
"Yang buah lokal hanya mangga, semangka, kadang alpukat itu saja. Lainnya import dan baru saya potong kalau ada pesanan. Jadi masih segar dan kres kalau digigit," imbuhnya.
![]() |
Saus yang dipakai Dwi jamak digunakan semua pedagang salad buah. Yakni kombinasi antara susu dan mayonnaise. Namun saus yang dibuat lebih encer dan segar.
Tak heran dengan kualitas premium yang ditawarkan, pembeli datang silih berganti. Namun Dwi lebih banyak melayani pesanan dari rumah dengan sistem delivery order. Salad buah ini awalnya hanya ditawarkan di kios buahnya. Lalu di jadikan status di whatsapp.
Baca juga : Krenyes Segar Salad Buah dengan Parutan Keju untuk Buka Puasa
Dengan label Dj Fruit, Dwi membagi salad buah dalam dua kemasan. Intinya, untuk menyesuaikan kemampuan pelanggan. Kemasan seberat 450 ml dijual seharga Rp 20.000. Sedangkan kemasan seberat 750 ml dijual seharga Rp 35.000.
Musim panas hampir tiga bulan ini, jumlah pembeli naik sampai 50 persen. Otomatis omzetnya pun bisa mencapai Rp 2 juta per hari.
"Sehari itu biasanya 100 box. Ini musim panas naik sampai 50 persen. Alhamdulillah omzet juga naik, ya hitung sendiri mbak kalau sehari Rp 2 juta sebulannya berapa," pungkasnya sambil tertawa.
(dvs/odi)