Bertujuan untuk membantu memperkenalkan sekaligus melestarikan kuliner tradisional Indonesia. Kecap Bago kembali menggelar 'Bango Penerus Warisan Kuliner 2019' (PWK 2019), sebuah kompetisi memasak yang diikuti oleh ribuan pengusaha kuliner di Indonesia.
Baca Juga: Serunya Mencicipi 80 Makanan Tradisional di FJB 2019
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Acara ini diikuti lebih dari 10.000 pengusaha kuliner yang mendaftarkan makanan dan nama usaha mereka secara online. Kemudian dipilih menjadi 24 finalis terbaik, berdasarkan jumlah voting terbanyak, hidangan yang ditampilkan, hingga kisah dari makanan itu sendiri.
![]() |
Dari 24 finalis ini, akhirnya terpilih lima juara utama yang berhasil memenangkan PWK 2019. Mereka adalah Iga Gongso Solo milik finalis Numalita Selpiani, Pukis Badra Solo milik finalis Renata Zoraifi, Ayam Bakar Madu Balikpapan milik finalis Riswah Yuni, Iga Bakar Semarang milik finalis Merry Christina, terakhir ada Ikan Mas Bakar Tasikmalaya milik finalis Doni Damara.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, di PWK 2019, Bango lebih fokus membantu para pengusaha kuliner dan para finalis untuk lebih 'melek' digital. Digital dinilai sangat penting, untuk membantu penjualan dari setiap usaha kuliner.
Meliputi promosi melalui sosial media, hingga mendaftarkan usaha kuliner ke layanan aplikasi pesan antar makanan yang tengah digandrungi banyak orang.
![]() |
"Bukan tanpa alasan Bango ingin membantu para pengusaha kuliner ini agar bisa bersaing di era digita. Menurut data yang ada, di tahun 2019 ini ada 1,5 juta UMKM yang sudah aktif di digital. Hasilnya, pertumbuhan omset penjualan makanan mereka mencapai lebih dari 80%," lanjut Joy.
Dalam acara ini hadir Ussy Sulistiawaty yang aktif berbisnis kuliner hidangan Indonesia, lalu turut hadir Vita Datau selaku Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja Kemenpar.
"Saya tidak pernah sekolah bisnis kuliner, tapi dari awal saya ini memang hobi menyantap makanan Indonesia dan suka masak di rumah. Jadi tertarik untuk membuka bisnis kuliner dengan sentuhan makanan Indonesia," jelas Ussy. Ia juga menuturkan bahwa digital, terutama sosial media Instagram membantunya untuk mempromosikan bisnis kulinernya.
"Karena aku aktif di Instagram dan YouTube, jadi aku sering makan dan masak lewat fitur IG TV. Di mana itu beperngaruh sekali untuk kemajuan bisnis kulinerku," tutur penyanyi yang sudah membuka tiga restoran ini.
![]() |
"Hampir 85% pengusaha kuliner sekarang sudah pakai platform digital. Penjualan makanan mereka tentu meningkat, sehingga para finalis Bango Penerus Warisan Kuliner 2019 ini harus dibekali dengan konten yang menarik, untuk menaikkan usaha kuliner mereka di platform digital," jelas Vita.
Nantinya lima finalis PWK 2019 ini akan terus dibina oleh Bango, dengan dukungan digital untuk terus melestarikan warisan kuliner Indonesia.
"Melalui kompetisi ini, kami berharap dapat terus membantu memberikan wadah dan kesempatan seluas-luasnya bagi para pengusaha kuliner nusantara, agar bisa lebih sukses dan dikenal, terutama lewat platform digital," pungkas Joy.
Baca Juga: Pengusaha Makanan Tradisional Diundang Ikut 'Bango Penerus Warisan Kuliner 2018'
(sob/odi)