Memeriahkan HUT RI ke-74 para penjual kuliner legendaris dari berbagai daerah di Indonesia diundang datang ke Jakarta oleh Mal Ciputra Jakarta. Untuk kesekian kalinya mall ini menggelar festival kuliner 'Kampoeng Legenda.'
Acara tahunan kuliner tersebut akan berlangsung sampai tanggal 18 Agustus 2019 kedepan.Tak main-main, penjual kuliner yang datang merupakan penjual yang legendaris dari daerahnya. Nasi Krawu Buk Tiban yang ada sejak 1970, Tengkleng Rica-Rica Pak Manto sejak 1990, Sate Padang Betbur sejak 1989, Es gempol pleret, Pisang Plenet Pak Tri 1952 dan masih banyak lagi.
![]() |
Awalnya sulit untuk mengajak para pengusaha kuliner legendaris tersebut untuk datang ke Jakarta. Hal itu pun diungkap oleh Ferry Irianto selaku General Manager Mal Ciputra penggagas 'Kampoeng Kuliner'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga : Di Kampoeng Legenda Ada Asem-asem Koeh Lim hingga Bebek Sinjay Madura
Lebih lanjut Ferry mengatakan bahwa dirinya berserta tim terus melakukan pendekatan selama bertahun-tahun hingga akhirnya pengusaha kuliner tersebut tertarik untuk bergabung. Biasanya, salah satu alasan pengusaha kuliner menolak untuk diajak bergabung lantaran persoalan teknis seperti ketahanan dan ketersediaan bahan baku.
![]() |
Namun, dengan satu tujuan baik dari pihak penyelanggara maupun pengusaha kuliner, yaitu memperkenalkan, mengedukasi serta melestarikan kuliner tradisional kepada masyarakat luas, akhirnya mereka mau turut serta meramaikan acara festival tersebut.
Hal itu juga diakui oleh beberapa pengusaha kuliner. Seperti Halimah yang merupakan generasi ke 2 dari warung nasi krawu bu Tiban dari Gresik yang sudah melegenda sejak tahun 1970.
"Nasi Krawu kan masakan tradisional, jadi saya ingin memperkenalkan ke seluruh masyarakat di Indonesia. Saya ingin nasi krawu terkenal, seperti gudeg, nasi Padang, biar semua orang pada tahu," ujar Halimah.
![]() |
Hal yang sama juga disampaikan oleh penjual es gempol pleret asal Semarang. Bahkan es jenis ini sudah hampir punah dan jarang penjualnya. Untungnya, Rini sang pemilik usaha masih terus mempertahankan kuliner ini.
"Generasi-generasi sekarang gak ada yang melestarikan, makanya kita yang melestarikan makanan jadul Semarang," ujar Rini.
Dengan adanya acara ini diharapkan kuliner tradisional dari berbagai daerah di Indonesia dapat dikenal oleh masyarakat luas. Makin banyak yang mengenal, akan banyak yang masih ingin terus menikmati dan membeli sehingga makanan mereka masih bisa bertahan hingga tahun-tahun mendatang.
Baca Juga : Bertahan Puluhan Tahun Menjaga Kualitas dan Rasa Hidangan Tradisional
(raf/odi)