Bernama Seniman Pangan, tempat ini merupakan sekolah yang bertujuan untuk mentransformasi petani muda menjadi food entrepreneur yang berbasis pada produk pertanian bernilai tambah.
Sekolah ini dikhususkan untuk petani muda Indonesia dari berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari pelosok Indonesia hingga daerah perkotaan.
![]() |
"Kami mengumpulkan petani-petani muda yang ada di pelosok Indonesia, gak cuma pelosok sih. Ada juga di daerah-daerah perkotaan juga," ujar Delvi selaku Education Coordinator di Sekolah Seniman Pangan kepada detikFood (3/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga : Hari Ini Kelompok Petani Urban Lakukan Tanam Perdana
Bukan hanya diajarkan mengenai bercocok tanam saja, sekolah yang berlokasi di Alun-alun Utara, Vida Bekasi, Jawa Barat ini juga menjadikan komoditas mereka memiliki nilai yang lebih. Misalnya mendirikan coffee shop, kantin sehat hingga toko yang produknya diambil dari hasil kebun mereka sendiri.
![]() |
"Jadi ibaratnya itu, beras gak cuma jadi beras, umbi gak cuma jadi umbi. Tetapi kita mengajarkan bagaimana umbi bisa jadi roti misalnya, kemudian bagaimana nanas bisa jadi selai," kata Delvi.
Menurutnya, perkebunan yang ada di sekolah ini ada mulai dari sayur mayur, buah-buahan hingga berbagai macam bunga yang bisa diolah menjadi beragam produk, seperti sambal, sirup, selai, minuman dan masih banyak lagi.
![]() |
Lebih lanjut Delvi juga menjelaskan bahwa sekolah Seniman Pangan membidik pasar-pasar premium untuk menjual produk-produk yang dihasilkan dari petani tersebut. Seperti Javara Culture yang juga merupakan partner kerja sama dan pasar alam yang ada di dekat sekolah itu sendiri.
Petani-petani muda tersebut akan disekolahkan selama kurang lebih 2 tahun. Kemudian petani tersebut akan dikembalikan ke desa mereka untuk mempraktekkan hasil belajar mereka di kebun desa mereka sendiri.
Setelah dinyatakan lulus, pihak sekolah akan dengan terbuka untuk mereka jika suatu saat membutuhkan bantuan. Dengan adanya sekolah ini diharapkan para petani muda bisa mengembangkan dan memakmurkan ekonomi desa masing-masing.
Baca Juga : Demi Pelestarian Lingkungan Petani Ini Terapkan Kopi Konservasi
(raf/odi)