Cukup mudah mencari kedai Ronde Jago yang sudah berdiri 50 tahun silam. Lokasinya di Jl. Sudirman no.9 Salatiga. Ada di area Pasar Raya Salatiga, tepat di belakang Pos Polisi Pasar Raya. Anda harus berjalan sekitar 20 meter untuk menuju Kedai Ronde Jago dari tepi jalan.
![]() |
Saat DetikFood tiba di Kedai Ronde Jago, tampak pengunjung ramai mengantre pesanan di meja-meja yang sudah disediakan. Kami memilih duduk tepat berhadapan dengan meja pramusaji. Kami ingin melihat langsung tangan-tangan cekatan menyiapkan porsi demi porsi pesanan pengunjung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bertemu dengan Angga kami ingin mencicipi wedang sekoteng khas Ronde Jago. Apakah masih sama seperti dulu rasanya? Bagaimana mereka mempertahankan kualitas Ronde Jago.
![]() |
"Dulu awalnya saya bantu mama, tetapi sekarang sudah full saya semua. Ya harus regenerasi, saya sudah generasi keempat sejak pertama dirintis kakek buyut dari ayah saya," Angga kepada detikFood, Senin (4/3/2019).
Semangkok wedang ronde sekoteng disajikan hangat mengepul. Semerbak aromanya terhirup segar menggoda. Kacang goreng dan kolang-kaling putih terlihat tersembul di permukaan wedang ini.
Kudapan yang diadaptasi dari kuliner China ini disajikan dalam mangkuk porselin China sedang. Saat digigit tektur ronde yang dibuat dari tepung ketan ini terasa kenyal mulur. Isiannya kacang tanah yang digerus bersama gula pasir. Krenyes renyah manis.
Tak seperti wedang ronde umumnya, wedang ronde Jago ini berisi manisan kolang-kaling, rumput laut, agar-agar yang diserut kasar, tangkwe, manisan kulit jeruk dan kacang tanah sangrai.
![]() |
"Ada 4 bahan dasar yang hanya ada di ronde kami, yakni manisan tangkwe, manisan kulit jeruk, agar-agar hunkwe dan rumput laut. Nah itulah keempat bahan dasar yang menjadi ciri khas wedang ronde kami,"ungkap Angga.
"Karena nggak semua orang suka sensasi pedas jahe. Nah kami tawarkan mau jahenya kuat, sedang, atau tanpa jahe sama sekali. Jadi jangan khawatir kalau nggak doyan pedas kami siapkan menu yang sesuai," imbuhnya.
Kedai Ronde Jago buka sejak pukul 14.00 WIB hingga pukul 21.30 WIB. Sejak awal berdiri di kedai saat ini, setiap hari Ronde Jago buka tanpa hari libur.
"Dulu kakek saya jualan pakai pikulan keliling Salatiga. Dari pagi sampai siang hari, nah daei situ orang mulai memgenal ronde kami. Lalu kami pindahbtenpat disini, karena kakek sudah tua, biar nggak susah harus berkeliling lagi," ungkap Angga.
![]() |
Di dinding Kedai Ronde Jago tertempel banyak figura berisi tanda tangan dan foto para selebriti. Menurut Angga, citarasa Ronde Jago sudah melekat dengan Salatiga karena konsistensi rasa dan menu yang terus terjaga.
"Saya nggak pernah mengubah menu dari dulu ya itu-itu saja. Ke depan mungkin akan menambah menu, disesuaikan dengan menu anak-anak milenial. Kalau artis ke sini mungkin karena mereka tahu dari mulut ke mulut, ya bersyukur aja, ada juga kok yang bolak balik mampir. Misal Mbak Chua Kotak, itu kalau balik Salatiga pasti kesini," ungkap Angga.
Harga semangkuk ronde Jago berkisar dari Rp 13.000 hingga Rp 15.000. Selain wedang sekoteng, ada menu lain yakni wedang kacang. Kuahnya bukan air jahe tetapi kacang tanah yang digerus halus hingga mirip susu.
![]() |
"Wedang kacang juga jadi andalan, karena ya cuma di sini. Apalagi kami tanpa campuran susu, jadi kalau wedang kacang itu berwarna putih karena itu endapan lemak kacang yang kami rebus. Rasanya manis gurih dan tetap ada sensasi rempah,"jelas Angga.
Selain menikmati wedang ronde dan wedang kacang, pengunjung juga bisa memesan batagor dan aneka jajanan khas Salatiga yang dijual di Kedai Ronde Jago.
"Ada pia, gula kacang dan kue koya untuk kudapan teman minum wedang ronde. Kami tidak pernah menyetok wedang ronde, semua siap saji saat dipesan, selain fresh, itu adalah cara kami menjual ronde sejak dahulu," tandas Angga. (dwa/odi)