"Food photography itu pekerjaan pemotretan yang model utamanya adalah makanan. Biasanya dalam proses pemotretannya itu butuh satu tim lagi, yakni food stylist. Food stylist itu makeup artist yang dandanin si makanan. Sehingga makanan itu tampilannya kelihatan lebih menarik, warnanya bagus, nggak kelihatan layu atau overcooked. Itu banyak trik-triknya," ujar Food Stylist, Fajar Ayuningsih, Senin (25/2/2019).
Menurut Fajar, food photography dan food styling bisa digeluti untuk kebutuhan komersil maupun untuk hobi. Untuk komersil, kedua aktivitas ini bisa dimanfaatkan untuk iklan, baik di media cetak, media sosial, TV, dan lainnya. Sedangkan untuk hobi, biasanya digeluti oleh food blogger untuk mem-posting hasil jepretan mereka beserta review makanan dan tetap mendapat penghasilan.
"Kalau sekarang permintaan cukup besar untuk yang komersil karena banyak brand atau merek besar yang masih butuh jasa untuk food styling dan food photography. Tapi karena sekarang di media online itu semua orang boleh posting maka ada lagi kebutuhan orang untuk datang ke suatu restoran. Waktu ketemu makanan yang unik atau resto terkenal itu mereka ada kecenderungan untuk posting," jelas Fajar.
Selain untuk mengiklankan brand atau me-review makanan, food styling dan food photography pun mulai menarik minat pemilik UMKM agar bisa mempromosikan produknya sendiri di media sosial dengan hasil yang bisa memikat calon konsumen.
"Jangankan untuk industri iklan, buat orang-orang yang punya bisnis makanan itu kan mereka juga perlu upload produknya di media sosial sehingga mereka harus bisa menampilkan makanannya agar kelihatan menarik biar orang mau," sambungnya.
Fajar menyarankan untuk mengetahui trik jitu soal food styling dan food photography, datang saja ke workshop Food Fashion 1 Day Workshop yang juga akan dihadiri dirinya sebagai narasumber.
Dalam workshop ini, Fajar akan mengupas rahasia tentang trik dalam food styling. Ada juga materi dan praktik langsung terkait teknik pengambilan foto makanan agar hasilnya nampak lebih profesional meskipun hanya menggunakan smartphone.
"Nanti saya di sana menjadi narasumber dan akan membahas salah satunya teknik dasar food styling. Teknik food styling kan berbeda dengan menghias makanan yang untuk dimakan. Jadi nanti di sini akan dibuka semua rahasianya dan peserta bisa mendapatkan teori juga praktik langsungnya," lanjutnya.
Food Fashion 1 Day Workshop ini akan memberikan hands-on experience dan rencananya akan digelar di Indonesia International Institute for Life-Sciences (i3L), Jakarta Timur, pada Selasa, 5 Maret 2019. Fajar pun berharap workshop ini bisa membantu peserta, khususnya penggemar food styling dan food photography untuk mendapatkan pengetahuan lebih banyak.
"Dengan ikut pelatihan ini kita membekali orang-orang yang menjadikannya profesi atau hobi maupun yang punya bisnis kuliner untuk bisa melakukan promosi produk melalui foto yang di-upload di medsos," pungkas Fajar.
Untuk mengikuti Food Fashion 1 Day Workshop ini, peserta bisa melakukan pendaftaran terlebih dahulu dengan menghubungi Riftah melalui email di r.nisha@i3l.ac.id. (mul/ega)