Brisbane - Banyak orang Indonesia suka beefsteak dengan kondisi sangat matang (well done). Padahal Chef Afit dari Holycow! Steakhouse by Chef Afit menyarankan tingkat kematangan ini untuk rasa steak maksimal.
Di sela-sela kunjungan ke Rangers Valley, Australia, Chef Afit membeberkan fakta penting soal tingkat kematangan daging. Dari pilihan rare, medium rare, medium, medium well dan well done, menurut Chef Afit,
steak sebaiknya tidak dinikmati dalam keadaan well done.
Baca Juga: Ini Sebabnya Daging Wagyu Australia Paling Enak Diolah Jadi Beefsteak  Foto: Getty Images |
"Well done itu daging relatif lebih kering, nggak ada jusnya dan ototnya sudah mengeras," kata Chef Afit. Menurutnya kesalahpahaman ini masih sering terjadi. "Banyak orang bilang masak daging itu harus matang supaya empuk. Enggak gitu, asalkan kualitas daging sapi bagus, kita masak setengah mateng itu sudah empuk dan enak banget," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyarankan memesan beefsteak maksimal dalam tingkat kematangan medium. Chef Afit menjelaskan, "Kalau medium kita masih bisa merasakan empuknya daging sapi." Pada tingkat kematangan ini pula jus yang membuat
steak juicy masih terasa.
"Steak yang digrill medium rare dan medium, saat digigit dagingnya kayak ada cairan yang keluar. Itu jus daging, itu sebenarnya nutrisi yang paling lengkap di dalam daging ada di dalamnya. Jadi walaupun warnanya merah, itu bukan darah," tutur Chef Afit. Hal ini ia sampaikan mengingat masih banyak orang salah mengira jus daging adalah darah sapi yang tidak bagus dikonsumsi.
 Foto: Getty Images |
Chef Afit melanjutkan, "Saat sapi disembelih, darah keluar dari nadi sapi yang benar-benar warna darah, ya seperti itu. Tapi karena memang warnanya kurang lebih sama jadi sering dianggap darah. Itu adalah jus yang sebagian besar mengandung air. Ada protein di situ, semua kandungan vitamin yang ada di dalam daging sapi itu ada di jusnya."
Saat ini menurutnya konsumen Holycow! Steakhouse by Chef Afit perlahan mulai beralih pesan
beefsteak dalam tingkat kematangan medium. "Sekitar 30% konsumen kita sudah berani nyoba medium, sementara 35-45% berani nyoba medium well. Sisanya well done," kata chef Afit.
 Foto: Lusiana Mustinda/detikFood |
Pihaknya pun tak bosan menyarankan pengunjung untuk mencoba steak medium. "Pegawai kita nanti akan mengedukasi konsumen dengan menjelaskan kalau pesan well done, nggak mau coba medium well? Karena lebih empuk lho. Mau nyoba medium ga? Kalau tidak suka bisa dimasak kembali sampai well done," tutup Chef Afit.
Baca Juga: Begini Proses Panjang Penyembelihan Sapi Wagyu Halal Australia
(sob/odi)