Rasa creamy manis cokelat ternyata mampu membuat banyak lidah orang Indonesia ketagihan. Sebagai makanan cokelat memiliki sejarah panjang, mulai dari santapan para raja hingga kini jadi camilan semua kalangan.
Dalam acara diskusi seputar cokelat yang digelar Mondelez Indonesia di kawasan Menteng (2/8), dipaparkan seberapa besar potensi konsumsi cokelat di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Saat itu kakao belum menjadi komoditas utama karena masih kalah pamor dengan kopi, teh dan rempah. Namun di tahun 1880-an kakao mulai dikenal karena dibentuknya perkebunan kakao di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Kemudian perkebunan kakao mulai berkembang ke lebih banyak daerah. "Industri kakao mengalami perkembangan pesat pada tahun 1983 dengan 29 perkebunan di Jawa. Hal ini mendorong pengembangan industri makanan berbahan dasar cokelat," jelas Fadly Rahman, seorang Food Historian.
Fadly juga menambahkan, tradisi mengonsumsi cokelat di Eropa identik dilakukan oleh kaum bangsawan. Ini juga yang terjadi di Indonesia di awal kepopulerannya. Namun sejak awal abad 20, cokelat jadi lebih populer sebagai pilihan camilan di Indonesia.
![]() |
Meskipun masuk dalam lima besar camilan paling favorit, tapi nyatanya konsumsi cokelat di Indonesia masih terbilang rendah. Sachin Prasad selaku President Director Mondelez Indonesia mengatakan konsumsi cokelat orang Indonesia hanya 0,5 kg per orang per tahun.
"Mondelez Indonesia berupaya membuat cokelat menjadi lebih terjangkau dan menarik, salah satunya dengan menciptakan inovasi dengan menghadirkan produk cokelat berkualitas tinggi dengan cita rasa cokelat asli yang lembut," kata pria yang akrab disapa Sachin ini.
Konsumsi cokelat di Indonesia memang terbilang rendah, padahal Indonesia merupakan negara penghasil kakao terbesar ketiga di dunia.
![]() |
Baca juga : Perusahaan Cokelat Ini Mencari Pencicip Cokelat, Apa Saja Syaratnya?
![]() |
Dalam hal ini, Mondelez mengambil bagian untuk memberikan solusi dalam menjaga keberlanjutan kakao melalui program Cocoa Life. "Cocoa LIfe adalah perjalanan jangka panjang Mondelez International untuk menciptakan rantai pasokan kakao yang kuat serta meningkatkan kesejahteraan para petani kakao dan komunitasnya," beber Yanti. (dvs/odi)