Di Pabrik Kopi Ini Tiap Hari Diolah 150 Kg Green Bean Jadi Bubuk Kopi

Semarang - Biji kopi lokal Indonesia yang unik memikat penikmat kopi lokal dan mancanegara. Karenanya permintaan biji kopi Banaran juga terus meningkat.

Kopi single origin kini jadi incaran penikmat kopi dunia. Makanya kopi single origin dari berbagai wilayah Indonesia terus meningkat permintaannya. Termasuk biji kopi robusta dari pabrik kopi Banaran, Semarang.

Tiap harinya Unit Produksi Hilir (UPH) Banaran Coffee memproduksi 150 kg green bean menjadi kopi bubuk. Kopi bubuk tersebut kemudian dijual di sejumlah outlet maupun resto.

Foto: dokdetikFood/Eko Susanto

Asistant Manager Operasional Banaran Coffee, Aditya Yoga Kusuma mengatakan, produksi Kopi Banaran diolah mulai dari green bean milik kebun sendiri.

"Kemudian kita olah menggunakan mesin roasting probat dengan kapasitas 150 kg per hari, tapi mulai bulan Agustus tahun ini akan ada investasi mesin roasting untuk meningkatkan propduksi 400 kg per hari," katanya dalam pesan singkatnya, Selasa (31/7/2018).

Kopi bubuk tersebut, kemudian dikemasi dalam beberapa kemasan. Kopi Banaran dijual dalam kemasan mulai 7 gram, 25 gram, 100 gram dan 250 gram. Kemudian, ada Banaran Classing 200 gram, Banaran Premium 120 gram, Banaran Luwak 10 gram, Banaran Luwak 80 gram dan Banaran Luwak 100 gram. Sedangkan harga pun beragam mulai dari Rp1.050 per kemasan hingga Rp450.000 per kemasan.

Foto: dokdetikFood/Eko Susanto

"Kita jual di outlet-outlet di Jawa Tengah dan pulau Jawa. Pasar roasted kita jual di horeka (hotel, restoran, kafe) seluruh wilayah Indonesia. Kalau green bean ke luar negeri dan lokal," ujarnya.

Jika ingin menikmati kopi robusta Banaran Anda bisa singgah ke kafe di kawasan kebun kopi Banaran. Juga kafe-kafe dengan menu kopi lokal di Semarang dan sekitarnya. (dwa/odi)