Para Barista Cilik Beraksi Sajikan Kopi Banyuwangi yang Enak

Para Barista Cilik Beraksi Sajikan Kopi Banyuwangi yang Enak

Ardian Fanani - detikFood
Minggu, 22 Okt 2017 07:47 WIB
Foto: Ardian Fanani /detikcom
Banyuwangi - Festival Ngopi Sepuluh Ewu Cingkir berlangsung meriah semalam. Para barista cilikpun unjuk kebolehan meracik kopi enak.

Menyajikan kopi yang baik dan benar bukanlah perkara mudah. Ada takaran dan teknik tertentu untuk bisa menghasilkan secangkir kopi yang nikmat. Sehingga para peracik kopi atau barista didominasi oleh orang dewasa.

[Gambas:Video 20detik]

Hal tersebut, ternyata terbantahkan di acara Festival Kopi Sepuluh Ewu Banyuwangi kali ini, Sabtu (21/10/2017). Barista yang unjuk atraksi tidak hanya orang dewasa, tapi juga ada para barista cilik yang juga lihai meracik minuman yang awalnya ditemukan di daerah Ethiopia itu.

Baca Juga : Warga Banyuwangi Ngopi Bersama Dalam Festival Ngopi Sepuluh Ewu Cingkir

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para Barista Cilik Beraksi Sajikan Kopi Banyuwangi yang EnakFoto: Ardian Fanani /detikcom

Shavira Putri Windiarti, salah satu si barista cilik, terlihat terampil menyeduh kopi. Gadis berusia 10 tahun itu, dengan hati-hati mengukur takaran bubuk kopinya. "Kopinya 40 miligram, nanti airnya banding sepuluh," jelasnya sembari melakukan proses pour over.

Putri, sapaan gadis yang masih kelas 6 SDN 1 Mojopanggung itu, kemudian menyeduhkan air panas ke bubuk kopi yang telah disiapkan di atas alat penyaring kopi, Chimex. Air panasnya sendiri, disiapkan oleh Muhammad Ridlo Fadil Banan (10), barista cilik lainnya.

"Suhu airnya harus 92 derajat," terang Fadil, bocah yang masih kelas 4 SDN 1 Mojopanggung, Giri itu, seraya menunjukkan suhu air pada papan temperatur di kompor elektroniknya.

Para Barista Cilik Beraksi Sajikan Kopi Banyuwangi yang EnakFoto: Ardian Fanani /detikcom

Tak hanya Putri dan Fadil yang unjuk kebolehan meracik kopi, tapi juga ada Alinga Rifki Mujahidin (9). Rifki yang masih kelas 3 di SDN 3 Kemiren itu, juga turut berkolaborasi dengan kedua barista cilik lainnya. Mereka bergantian menyajikan kopi dengan menggunakan metode V60. "Ini bikin kopi Robusta," komentarnya pendek.

Ketiga barista cilik tersebut, merupakan binaan dari master kopi dunia asal Banyuwangi Setiawan Subekti. Mereka dikenalkan dan dilatih tentang bagaimana membuat kopi yang benar. "Lebih dari 7 kali pertemuan untuk bisa mengajarkan mereka cara membuat kopi," tutur owner Genjah Arum itu.

Baca Juga : Wouw! Barista Cilik Termuda di Dunia Ini Bisa Meracik Cappuccino

Akan tetapi, lanjut pria yang akrab disapa Iwan ini, dalam pertemuan tersebut tidaklah diajarkan dengan serius. "Ini kan anak-anak. Jadi, awalnya saya beri kebebasan bermain dengan kopi dan berbagai peralatannya. Baru, saat mereka mulai senang, saya ajarkan perlahan," terangnya.

Materi yang diajarkan kepada para barista cilik itu pun bertahap. Mulai dari yang dasar, seperti takaran kopi dan air, perbandingannya hingga teknik menuang airnya. "Untuk menghasilkan cita rasa kopi yang baik memang semuanya memiliki pengaruh. Mulai dari takaran hingga teknik menuang airnya. Tidak sembarangan begitu saja. Itu yang saya ajarkan dengan cara bermain-main," ceritanya.

Para Barista Cilik Beraksi Sajikan Kopi Banyuwangi yang EnakFoto: Ardian Fanani /detikcom

Untuk bisa menjadi barista profesional, terang Iwan, anak-anak tersebut, memang masih butuh proses yang cukup panjang. Akan tetapi, hal tersebut bukanlah menjadi kendala.

"Jika sejak dini sudah belajar dan lagi sudah menyenanginya, bukan tidak mungkin untuk bisa menjadi barista profesional yang handal," pungkasnya. (odi/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads