1 dari 4 Anak Indonesia Masih Kurang Konsumsi Air

Jakarta - Minum air perlu dibiasakan sejak usia dini. Melalui program ini, anak-anak diarahkan oleh para guru untuk lebih banyak konsumsi air.

Selama ini minum air yang sehat dan cukup dipercaya dapat menghindarkan anak dari berbagai gangguan kesehatan. Termasuk masalah pada ginjal hingga gangguan konsentrasi.

Namun berdasarkan riset di 13 negara yang dipublikasikan oleh European Journal of Nutrition, 1 dari 4 anak di Indonesia masih kurang minum, dimana 30% yang dikonsumsi bukanlah air. Padahal idealnya anak pra-sekolah (usia 4-6 tahun) butuh 1,2 liter air per hari. Ini setara dengan 5-6 gelas. Sedangkan anak usia 7-9 tahun perlu konsumsi sekitar 1,5 liter air atau 6-7 gelas per hari.

Karena itulah, lembaga pendidikan seperti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dianggap punya peran penting dalam memberi arahan positif untuk membentuk kebiasaan minum air sejak dini. Baik sebelum, selama maupun sesudah anak-anak beraktivitas fisik.

Foto: dok. detikFood

Dalam mendukung terlaksananya hal tersebut, Danone Aqua melakukan kerja sama dengan Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI). Melalui program "Aku Mau Air, Aku Sehat", diharapkan bisa membiasakan anak-anak minum air sejak dini.

Dalam temu media di Grand Cempaka Hotel (5/10), hadir Leila Djafaar selaku Vice President General Secretary Danone Indonesia. Ia menyampaikan alasan dibalik program tersebut.

"Anak di rumah minum air mineral cukup banyak, tapi di luar banyak godaan. Banyak yang tidak sehat, yang mengandung gula. Jadi Danone mencanangkan kerja sama untuk 3 tahun kedepan bersama HIMPAUDI. Kami merasa ini penting karena anak-anak dari usia sedini mungkin perlu minum air yang sehat," ujarnya.

Leila menambahkan bahwa HIMPAUDI merupakan partner yang tepat. Sebab salah satu cara anak terbiasa yaitu melalui pendidikan. Sehingga guru-guru perlu mengerti cara mengajarkannya pada anak.

Ketua Umum HIMPAUDI, Prof. Dr. Ir. Netti Herawati, M.SI, sempat menyampaikan bahwa dari penelitiannya rata-rata anak hanya minum 3,5 gelas air. Kadang hanya 2 gelas.

Foto: iStock

"Buat kami itu memprihatinkan karena kita tahu dampaknya. Kalau seandainya guru sudah mengajar bagus tapi anak-anak nggak siap tubuhnya dan fokusnya maka kurang bermakna sebuah pendidikan. Karena itu sejak awal kami sudah fokus ke sini," tutur profesor di bidang gizi ini.

Kolaborasi Danone Aqua dan HIMPAUDI akan diwujudkan melalui pencarian pola ajar terbaik untuk pendidikan minum sehat. Ini akan diikuti oleh tenaga pendidik dan peserta didik lembaga PAUD dari seluruh Indonesia. Metode ajar tersebut akan diimplementasikan oleh lembaga PAUD dalam mengajarkan kebiasaan minum air pada anak.

Nantinya HIMPAUDI mengajak lembaga dan tenaga pendidik PAUD untuk mengikuti pemilihan metode ajar terbaik dalam pendidikan minum sehat. Sebanyak kurang lebih 90 lembaga PAUD, 786 tenaga pendidik dan 4.500 peserta didik dari 34 provinsi di Indonesia turut berpartisipasi dalam kompetisi pencarian pola ajar pendidikan minuman sehat ini. Metode ajar minum air yang jadi pemenang akan menjadi percontohan bagi PAUD.

Foto: dok. detikFood

"Program 3 tahun diharapkan bisa membuat berbagai kegiatan yang menarik. Tentunya dengan berbagai macam cara. Contohnya video, lagu dengan tokoh karikatur. HIMPAUDI sudah mengumpulkan para guru untuk mencari metode semenarik mungkin. Ada seminari juga yang puncaknya pada Hari Ginjal Sedunia tahun depan," tambah Leila.

Pada kesempatan yang sama ada penandatanganan nota kesepahaman yang ditandatangani Leila Djafaar dan Netti Herawati. Kolaborasi untuk menggiatkan implementasi program "Aku Mau Air, Aku Sehat" pada lembaga PAUD seluruh Indonesia diharapkan bisa menciptakan generasi yang sehat, cerdas dan kuat di masa depan.

(adr/odi)