Cuaca hangat dan cerah di Polandia jadi waktu tepat untuk mengadakan festival. Termasuk di sepanjang Boulevard sungai Vistula, Warsawa yang baru diresmikan pemerintah kota setempat.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ragam makanan Indonesia bisa dinikmati dalam festival. Untuk makanan berat, tersedia nasi campur, sate kambing, mie bakso, mie kocok dan sup buntut. Ada juga pisang goreng keju, bika ambon, kue lumpur, wingko babat, kue lapis hingga es campur di sini.
![]() |
Pavilion Indonesia diserbu pengunjung yang antusias mencicip aneka menu tradisional Indonesia. Banyak pengunjung menyampaikan pujian atas kelezatan makanan dan kue yang disajikan.
Dari rilis media yang diterima Detikfood (31/8), warga Polandia dikatakan sangat menyukai makanan dan jajan pasar kue Indonesia. Kue jajan pasar, khususnya pisang goreng keju, habis terjual.
![]() |
Beberapa warga lokal yang mencoba kuliner Indonesia mengatakan bahwa makanan Indonesia sangat khas dengan racikan bumbu yang kaya. Mereka menyebut makanan Indonesia sangat prospektif dan perlu terus dipromosikan.
Harga makanan di pavillion Indonesia juga diakui cukup bersaing. Satu menu makanan dijual sekitar PLN 12-18 (Rp 40.000-80.000) per porsi.
![]() |
Duta Besar Indonesia untuk Polandia, Peter Gontha, berharap dengan acara promosi Indonesia melalui kuliner ini mampu menarik minat warga Polandia untuk wisata ke Indonesia. Peter juga berharap warga Indonesia di Polandia bisa mempromosikan ragam kuliner dan seni budaya Indonesia. Karena ini sudah menjadi tugas dan tanggung jawab warga Indonesia saat berada di luar negeri.
Untuk mendukung pavilion Indonesia, KBRI Warsawa menggandeng Dharma Wanita Persatuan, PPI, Diaspora Indonesia dan masyarakat di Warsawa. (msa/odi)