Makan Berlebihan Saat Pesta, Bisa Sebabkan Fenomena 'Naive Subject'

Makan Berlebihan Saat Pesta, Bisa Sebabkan Fenomena 'Naive Subject'

Lusiana Mustinda - detikFood
Rabu, 26 Jul 2017 13:00 WIB
Foto: detikfood
Jakarta - Apakah Anda terkena fenomena 'naive subject'? Hati-hati. Ini dapat membuat Anda konsumsi gula, garam dan lemak secara berlebihan.

Saat perayaan lebaran, arisan hingga pesta pernikahan banyak orang yang sering lupa akan apa yang ia makan alias 'kebablasan'. Tanpa disadari, kondisi ini dapat mengubah pola konsumsi dari yang biasanya dan bisa dikatakan sebagai konsumsi yang tidak konsisten (naive subject).

'Naive subject' sebenarnya berhubungan dengan perilaku konsumsi makan yang sudah terpola dan suatu ketika mendapat asupan pangan atau zat gizi yang mungkin tidak sesuai dengan kebiasaan tersebut. Karenanya bisa menimbulkan suatu lonjakan secara signifikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prof. Hardinsyah dan Prof. Nuri dalam acara Jakarta Food Editors Club.Prof. Hardinsyah dan Prof. Nuri dalam acara Jakarta Food Editors Club. Foto: Lusiana Mustinda

"Disebut naive karena tidak pernah terekspos atau mungkin terkespos tidak dalam jumlah tinggi sehingga responnya menjadi ekstrim," tutur Prof. Dr. Nuri Andarwulan selaku Direktur SEAFAST Center dalam acara Jakarta Food Editor's Club (JFEC) (25/07).

Dalam hal ini, yang menjadi fokus perhatian adalah konsumsi gula, garam dan lemak (GGL). Tentunya dengan melihat bagaimana perilaku konsumsi makanan dari 3 sumber. Masakan rumahan, makanan siap saji dan makanan olahan.

Kadar garam menurut Permenkes 30/2013 harus kurang dari 5 gram, sedangkan kadar gula harus kurang dari 50 gram dan lemak kurang 67 gram.

Garam dan gula.Garam dan gula. Foto: iStock

Baca juga: Hati-hati! Kebanyakan Gula, Garam dan Lemak Bisa Picu Penyakit Ini

Dalam studi yang dilakukan pada tahun 2014, sebanyak 325 responden di Jakarta Selatan diteliti dengan metode Food Record. Responden mencatat semua makanan yang ia konsumsi baik hari kerja dan hari libur.

Hasil studi menunjukkan bahwa orang dewasa lebih banyak mengasup garam dari makanan siap saji. Sedangkan untuk gula sumbangan terbanyak ada pada makanan olahan dan lemak juga ada pada makanan siap saji.

Jika dibiarkan, tingginya konsumsi gula, garam dan lemak dapat menyebabkan terjadinya penyakit tidak menular (PTM). "Gula, garam dan lemak ini sifatnya lebih meningkatkan risiko beberapa penyakit seperti stroke, obesitas, diabetes hingga jantung koroner," jelas Prof. Dr. Hardinsyah, Ms selaku Ketua Pergizi Pangan Indonesia.

Konsumsi GGL berlebih bisa sebabkan obesitas.Konsumsi GGL berlebih bisa sebabkan obesitas. Foto: iStock

Sehingga fenomena 'naive subject' ini bisa dihindari dengan memperbanyak makan sayur dan cukup buah, membaca label kemasan, berhenti makan sebelum kenyang dan menerapkan gizi seimbang hingga olahraga teratur.

"Kalau kita konsumsi cukup serat dari sayur, buah, kacang-kacangan dan serealia ini bisa membantu menurunkan risiko penyakit tadi," tutup Hardinsyah.

Baca juga: 8 Makanan Yang Terlihat Sehat Namun Mengandung Banyak Gula (2) (lus/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads