Minggu (7/5), detikFood mengadakan Japanese Tea Class bersama ahli sekaligus pencinta teh, Ratna Soemantri. Sebanyak 35 peserta berkumpul di Almond Zucchini Cooking Studio sejak pukul 10.00 untuk belajar langsung ragam teh Jepang.
Ratna Soemantri kali ini akan mengajak peserta untuk mencicip 9 teh Jepang dan 2 teh asal Indonesia. Selain itu peserta diajak mengenal teh mulai dari sencha hingga gyokuro.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Hari ini kita akan belajar macam-macam teh Jepang. Dari teh yang banyak orang sudah coba sampai teh unik yang di Jepang juga jarang keberadaannya," ungkap Ratna yang belum lama ini pergi ke kebun teh di Jepang.
Diantara yang jarang ada seperti Kamairicha. Jenis teh hijau asal Kyushu ini hanya ada 5% dari produksi di Jepang. Bisa ditemui di Ureshino dan Gokase. Selain Kamairicha, ada juga teh hijau Kabusecha dari Wakayama dan Tamaryokucha asal Ureshino.
Gyokuro yang berbeda dari teh Jepang lainnya ikut diseduh dalam Japanese Tea Class. Biasa diseduh dengan suhu 50-55 derajat Celcius. "Gyokuro berbeda karena pas produksi, tanaman tehnya ditutup kasa untuk mengurangi paparan matahari," tambahnya.
Peserta juga belajar teh Jepang modern. "Nanti coba teh hijau Jepang yang sudah blend jadi lebih modern. Seperti Sakura Sencha dimana sencha dicampur bunga dan daun sakura. Blend Jepang punya karakter beda dari Eropa. Soft dan gak overpowering," jelas Ratna.
![]() |
Tak ketinggalan, matcha yang populer di Indonesia ikut dibahas. Ratna membawa tiga grade bubuk teh hijau untuk membedakan matcha yang bagus. Disamping teh hijau, peserta bisa mengenal teh hitam Jepang. Sebab Jepang sekarang mulai memproduksi teh hitam. Misalnya Wakoucha yang juga dari Ureshino.
Peserta akan mencicip bedanya teh hitam Jepang dan Indonesia. Ingin tahu lebih banyak tentang teh Jepang? Ikuti terus pembahasannya di detikFood. (msa/odi)