Dalam sesi panel para peserta Jambore sate maranggi yang diwakili oleh Kabid Pariwisata Kabupaten Purwakarta, Asep Supriatna mendapat pujian penyelenggara, KF Seetoh.
"Kalian perlu mencoba maranggi. Ini makanan yang luar biasa karena sate (daging) dan olahannya (bumbu)," jelas KF Seetoh, Selasa (20/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sementara itu Asep mengungkapkan jika sate maranggi bukan hanya sebagai produk makanan. Tapi lebih pada warisan kuliner khas Sunda yang memiliki filosofi tersendiri dan perlu diperkenalkan pada masyarakat bukan hanya Indonesia tapi juga dunia.
"Maranggi ini bukan sekedar sate biasa, tapi sebuah olahan daging khusus dengan kekayaan rempah Indonesia. Maranggi itu terlihat sederhana, tapi kaya akan rasa," beber Asep.
![]() |
Ditemui terpisah pakar kuliner Indonesia, William Wongso, mengapresiasi Kabupaten Purwakarta yang aktif mempromosikan kekayaan kulinernya hingga ke luar negeri.
Menurutnya promosi bukan hanya ajang memperkenalkan suatu daerah agar dikunjungi oleh wisatawan. Namun hal tersebut secara tidak langsung mematenkan sate maranggi sebagai kuliner khas Purwakarta.
"Yang namanya makanan kita sulit untuk meng-HAKI-kan. Tapi dengan promosi seperti ini orang-orang akan semakin tahu kalau sate maranggi adalah milik Purwakarta," ungkapnya.
![]() |
Khusus diajang WSFC 2016, untuk satu porsi sate maranggi yang berisi lima tusuk sate, sambal, dan nasi dijual dengan harga 250 Peso atau setara dengan Rp 80.000 per porsi.
Sate maranggi sendiri akan 'mejeng' diajang WSFC 2016 di Bonifacio Global City, Manila, mulai hari ini hingga Minggu 24 April 2016 mendatang. Kuliner Indonesia lain yang ikut serta adalah martabak markobar, BBQ ribs Bali, ayam bakar taliwang , dan tentunya sate maranggi Hj. Yetty.
Sampai berita ini diturunkan antrean pengunjung di semua stand Indonesia penuh sesak hingga mengular. Dijadwalkan Duta Besar Filipina untuk Indonesia akan datang berkunjung. (odi/odi)