Kafe ini merupakan salah satu gerai kopi populer di Melbourne. Mulai hari ini, para pecinta kopi di Jakarta dapat mencicip kelezatan kopinya.
Berada di Setiabudi One, Kuningan, Jakarta Selatan. ST. ALi membuka gerai pertamanya di Indonesia pada Selasa (02/02). Ini menjadi gerai pertama yang dibuka di Asia Tenggara. Gerai kopi yang berbasis di Melbourne ini sudah didirikan sejak tahun 2005 dan menjadi salah satu coffee shop yang mengusung 'coffee speciality'.
Melbourne disebut juga sebagai kota coffee shop Australia dan menjadi salah satu kota yang menjadikan kopi sebagai budaya masyarakatnya.Bekerjasama dengan Tourism Victoria dan Common Ground Roastery, ST. ALi membuat kafenya di Jakarta mirip seperti di South Melbourne.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika Anda berkunjung dan berkeliling ke kota Melbourne, Anda selalu akan mencium aroma espresso dan melihat kafe-kafe yang unik dan juga berkarakter," jelas Salvatore Malatesta, pemilik dari ST. ALi Cafe Family saat acara peresmian.
Pelabuhan di Melbourne memroses 30 ton biji kopi setiap harinya. Produksi ini cukup untuk membuat tiga juta cangkir kopi untuk warga Melbourne.
"Dalam beberapa tahun terakhir ini, perkembangan kopi di Melbourne meningkat dengan pesat. Sehingga sepanjang jalan kota dibanjiri pengunjung internasional yang datang untuk tur kota dengan tema kopi," tutur Celia Ho, Regional Manager South & South East Asia dari Tourism Victoria.
Gerai kopi asal Australia ini mampu menampung sekitar 100 pengunjung. Dengan interior semi terbuka bergaya 'Melbournian'. Mesin espresso La Marzocco juga didatangkan langsung dari Melbourne. Penyajian kopi dibuat pada bar sepanjang 100 meter untuk sajian secangkir espresso dan juga kopi filter.
Menurut Matt Perger, Direktur Kopi ST. ALi, biji kopi yang diracik di sini hampir semuanya berasal dari Colombia dan Brazil. Gerai ini tidak memiliki biji kopi yang berasal dari Indonesia. Karena biji kopi yang dihasilkan masih belum konsisten kualitasnya.
Kopi yang jadi andalan gerai asal Melbourne ini adalah espresso. Salah satu yang bisa Anda coba adalah cappuccino, flat white dan latte piccolo yang dibuat dengan Orthodox Blend. Terdiri dari 60 persen Colombia-Guatica dan 40 persen Brazil-Rainha. Orthodox menghasilkan rasa karamel pekat, cokelat dan aksen rasa buah-buahan kering.
Bagi yang menyukai kopi yang lebih kuat dengan rasa buah seperti apel, anggur dan plum dengan jejak bunga ringan dan sedikit rempah bisa mencoba espresso dan long black dengan campuran Sterling Blend. Terdiri dari 60 persen Colombia-Papayan dan juga 40 persen Guatemala-Antigua.
Selain kopi, di sini juga tersedia menu all-day breakfast. Seperti My Mexican Cousin, The Daddy, ST Ali Royale with Cheese, Toast hingga Waffle.
Salah satu yang wajib Anda cicip adalah ST. Ali Chicken Burger. Burger yang satu ini disajikan dengan ayam goreng dengan buttermilk, acar zuchinni segar, salad lettuce dengan saus BBQ dan kentang goreng.
Bagi Anda yang berkantor di kawasan Setiabudi, mulai jam 7 pagi sudah bisa menikmati secangkir kopi hangat dan sarapan seperti layaknya di Melbourne.
(lus/odi)