Siswa SD Berkompetisi Memasak dalam 'Australian Beef Junior Chef Challenge'

Jakarta -

Meat & Livestock Australia (MLA) kembali menggelar 'Australian Beef Junior Chef Challenge - Grand Final' pada Jumat (12/12). Bertempat di Hotel Ciputra Jakarta, kompetisi memasak diikuti siswa dari 10 Sekolah Dasar (SD) se-Jabodetabek.

Acara ini menjadi salah satu komitmen MLA untuk memperkenalkan pola makan sehat kepada anak sejak usia dini. Menurut Isye Iriani, Marketing Manager MLA, 'Australian Beef Junior Chef Challenge' bertujuan mengkomunikasikan nutrisi terutama zat besi yang perlu dikonsumsi anak-anak usia 5-12 tahun sehari-hari. Begitu juga dengan cara pengolahan makanan sehat menggunakan bahan baku bernutrisi, seperti True Aussie Beef (Daging Sapi Australia).

"Kompetisi masak di sekolah-sekolah dibuat agar anak-anak bisa membuat makanan sehat sendiri. Anak diajarkan cara memasak supaya bisa mengolah makanan praktis namun tetap bergizi seimbang," tutur Isye Iriani pada ​konperensi pers​ di Hotel Ciputra Jakarta (12/12/2014).

​Acara ini​ juga dihadiri ahli gizi Emilia Achmadi. Ia menyebutkan bahwa zat besi penting bagi pertumbuhan otak dan jasmani anak. Anak yang kurang konsentrasi saat belajar​bisa disebabkan karena kekurangan zat besi. Menurut Emilia, zat besi bisa berasal dari sayuran hijau tua, kacang-kacangan, ayam dan ikan. Akan tetapi daging merah berkualitas memiliki kandungan zat besi lebih tinggi.

Grand Final dari 'Australian Beef Junior Chef Challenge' diadakan pada hari yang sama. ​Babak Semifinal sendiri sudah berlangsung di sekolah-sekolah selama bulan Oktober dan November 2014. Di babak Grand Final, Celebrity Chef Vania Wibisono selaku Family Ambassador True Aussie Beef mendemonstrasikan 2 resep yang dilombakan yaitu Farfalle Saus Bolognaise dan Pancake Beef Cheese. Semua resep berbahan dasar daging sapi Australia.

Menurut Chef Vania, daging sapi Australia mudah diolah menjadi berbagai menu karena kualitasnya yang​ baik. Tekstur dagingnya​ empuk dan juicy. Contohnya daging cincang untuk topping spaghetti atau beef patty.

M​asing-masing kelompok dari tiap sekolah diwajibkan memasak kedua resep tersebut. Kompetisi pun berlangsung seru dan meriah. Chef Vania selaku juri kemudian memilih pemenang berdasarkan rasa, kreatifitas, kekompakan, dan presentasi makanan.

Akhirnya terpilihlah Syafana Islamic School sebagai juara pertama. Mereka berhasil mendapatkan uang tunai sebesar Rp 2.500.000. Posisi kedua ditempati Global Sevilla School yang membawa pulang uang tunai Rp 1.500.000. Stella Maris BSD meraih peringkat ketiga dengan hadiah Rp 1.000.000.

Tim lainnya yang berpartisipasi dalam kompetisi berasal dari Singapore International School Kebon Jeruk, BINUS Internaional School Simprug, Stella Maris International Gading Serpong, Global Islamic School, PSKD Mandiri Menteng, St. John Catholic School dan Erenos.

Kegiatan 'Australian Beef Junior Chef Challenge' telah diadakan untuk kedua kalinya. Sebelumnya kompetisi diikuti siswa SMP pada awal tahun 2014. MLA berencana menjadikan kompetisi memasak ini sebagai acara tahunan dengan sekolah-sekolah berbeda.

(dni/odi)