.webp)
MLA adalah perusahaan yang beranggotakan para produsen daging merah Australia. MLA bekerjasama dengan industri dan pemerintah Australia untuk menjaga kelangsungan produksi daging merah di negara tersebut.
Di Indonesia, MLA aktif mengampanyekan gizi seimbang dengan konsumsi daging sapi Australia. Salah satunya adalah kepada anak-anak usia sekolah yang sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan.
Selain peran orang tua, kesadaran anak juga diperlukan karena mereka sudah bisa memilih makanan mana yang mereka sukai. Apalagi kalau mereka bisa menyiapkan makanannya sendiri. Selain mendidik anak untuk menerapkan pola makan sehat sejak dini, memasak juga bisa meningkatkan kemandirian dan kepercayaan diri mereka.
Sebelum kompetisi memasak dimulai, ahli gizi Muhammad Renandra Ichsansyah dari MLA mengemukakan pentingnya konsumsi daging sapi sebagai bagian dari pola makan sehat. Salah satu pesan umum gizi seimbang adalah makanlah makanan sumber zat besi, seperti daging sapi.
"Daging sapi lebih kaya zat besi dibanding ikan dan ayam. Daging sapi juga mengandung nutrisi yang tidak dapat ditemui pada sayuran, yakni zat besi haem yang berguna untuk mencegah anemia," jelas pria yang biasa disapa Andra ini.
Setelah mendapat pengetahuan terkait manfaat daging sapi untuk kesehatan, para peserta menyaksikan demo masak oleh Chef Vindex Tengker. Ia mempraktikkan cara membuat Szechuan Style Five Spice Beef on Egg Noodle serta Tex Mex Chili Bean Pancakes, dua menu yang nantinya akan dibuat oleh para peserta dan dilombakan.
"Sesuaikan panci dengan ukuran daging. Searing (pemanasan daging sesaat dalam suhu panas) berfungsi untuk mengunci sari daging agar tak keluar. Kalau pancinya terlalu besar dibanding ukuran dagingnya, sari dagingnya akan keluar dan daging jadi kurang juicy," Chef Vindex memberi tips.
Chef Vania Wibisono juga hadir dan mengajak para peserta untuk tak takut berkreasi membuat hidangan. "Adonan pancake, misalnya, bisa dibuat bentuk smiley, sarang lebah, dan lain-lain sesuka kalian," katanya sambil membuat pancake bertopping daging giling serta membuat burger.
Perlombaanpun dimulai. Masing-masing sekolah yang diwakili tiga siswa menempati station-nya masing-masing dan mencoba meniru dua resep yang dibuat Chef Vindex. Resep dan semua bahan sudah disediakan, sehingga peserta tinggal mengolah dan menyajikannya dalam waktu 30 menit.
Acara berlangsung seru. Ada tim yang tenang karena sering berlatih dan sudah membagi tugas dengan baik, adapula yang panik karena kesulitan menyalakan kompor. Namun, rata-rata peserta mengaku mereka kesulitan membuat pancake.
Juri yang terdiri dari Chef Vindex, Marketing Manager MLA Isye Iriani, dan Regional Manager MLA Indonesia Dr John Ackerman pun menilai karya para peserta berdasarkan kerja tim, presentasi, dan rasa.
Ternyata, Sekolah Lentera Indonesia diumumkan sebagai juara pertama! Mereka berhasil membawa pulang uang tunai sebesar Rp 2.500.000. Di posisi kedua, ada Sekolah Victory Plus yang mendapat uang tunai Rp 1.500.000.
Singapore International School meraih peringkat ketiga dengan hadiah Rp 1.000.000. Selain uang tunai, ketiga pemenang juga mendapatkan trofi. Selamat kepada para juara!
Selain ketiga sekolah tersebut, delapan tim lain berasal dari Dian Kasih International School, Stella Maris International Gading Serpong, Sekolah Cikal Amri, Stella Maris BSD, Global Prestasi School, Sekolah Terpadu Pahoa, Sekolah Global Mandiri, dan Pangudi Luhur.
Tim yang masuk babak final adalah tim yang sudah memenangkan babak semifinal di sekolah masing-masing. Babak semifinal dilakukan pada November 2013 sampai Januari 2014.
(fit/odi)
KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN