Namun sayangnya, Indonesia sebagai negara penghasil teh ke-4 di dunia justru banyak mengekspor teh terbaiknya ke negara lain. Kini teh belum menjadi komoditas yang dapat dinikmati masyarakat secara optimal.
Untuk mendorong budaya minum teh yang lebih baik lagi di Indonesia dan memajukan produk teh, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengadakan ‘Nusantara International Tea Festival’ untuk pertama kalinya. Festival ini berlokasi di Lapangan Fatahillah, Kota Tua dan berlangsung tanggal 19-22 Juni 2014. Sekaligus untuk merayakan hari Ulang Tahun Kota Jakarta yang ke-487.
“Teh yang ada di Indonesia kontribusinya luar biasa. Contohnya di Jawa Barat, Bosscha dari penjualan teh bisa menciptakan peneropongan bintang di dunia pada jamannya. Tapi hampir 60 tahun teh Indonesia tidak jadi primadona. Padahal zaman dulu orang-orang mencari tiga benda penting yaitu rempah-rempah, emas hitam berupa cokelat, dan emas hijau berupa daun teh,” tutur CEO Jakarta Old Town Revitalization Corporation (JOTRC), Lin Che Wei, saat pembukaan ‘Nusantara International Tea Festival’ pada Jumat (19/06/2014).
Lapangan Fatahillah dipilih karena mempunyai cerita tradisi minum teh bersejarah di masa lampau. Di samping itu juga pemerintah ingin mendorong Kota Tua menjadi pusat kegiatan kebudayaan di Jakarta. Karenanya Pemrov DKI Jakarta bekerjasama dengan JOTRC dan Gerakan Lingkar Teh Indonesia dalam mewujudkan festival teh.
Dalam festival yang dimulai dari pukul 10:00 – 20:00 ini, pengunjung dapat menikmati berbagai jenis teh baik hasil produksi lokal maupun internasional. Terdapat sepuluh produk teh yang berpartisipasi dalam ‘Nusantara International Tea Festival’ tahun ini.
Dari Indonesia turut serta perusahaan teh Tong Tji, Amarantea, Tea Heart & Banten Tea, Teh 63, Arafa Tea, Sariwangi, dan Pagilaran. Sedangkan dari negara lain terdapat Siang Ming Tea, India Tea, dan Oza Tea.
Jenis teh yang dipamerkan meliputi teh putih, teh hijau, teh merah, teh hitam, teh oolong, teh bunga seperti mawar dan melati, dan teh bercita rasa buah. Dalam festival ini ada sebagian produk yang dapat dibeli langsung oleh pengunjung namun ada pula yang harus melalui pemesanan karena tidak dijual saat festival.
Selain dapat mencoba beragam teh, pengunjung juga bisa mempelajari filosofi dan khasiat teh. Kebudayaan berbagai negara terkait kebiasaan minum teh juga dapat dipamerkan dalam festival ini.
Menurut Amin Shabana, program manager JOTRC, rencananya ‘Nusantara International Tea Festival’ akan menjadi acara tahunan Jakarta. Diharapkan nantinya lebih banyak vendor-vendor teh yang bergabung dalam festival ini.
(fit/odi)