Le Cordon Bleu didirikan pertama kali di Paris, Perancis tahun 1895. Sampai saat ini, akademi ini menjadi salah satu akademi terbaik dalam bidang perhotelan, pastry, pelatihan gastronomi, dan seni kuliner.
Setiap tahunnya, Cordon Bleu sudah mendidik sekitar 20.000 siswa dari 40 cabang Le Cordon Bleu yang tersebar di 20 negara. Untuk tenaga pengajarnya juga tidak main-main para siswa akan dididik oleh para chef dan ahli dalam bidang perhotelan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
โAcara ini sangat baik untuk menginspirasi para chef muda untuk tertarik masuk ke bidang kuliner. Terlebih lagi dengan kedatangan Chef Rinrin dan Chef Bruweir yang merupakan chef profesional dan berpengalaman bisa memberikan inspirasi kepada para chef amatir yang hadir,โ tutur Ming Ho, General Manager Le Cordon Bleu Malaysia.
Dari 26 tim yang masing-masing beranggotakan 3 orang, mereka diminta untuk membuat kreasi hidangan sesuai dengan budget. Setelah dinilai oleh juri tersaring 5 tim yang mengikuti babak final pada Minggu (24/03/2013)lalu di Menara Top Food, Alam Sutera, Tangerang.
Para finalis terlebih dahulu dibimbing mengenai teamwork dan teknik memasak. Setelah itu, untuk menentukan pemenang para peserta diminta untuk membuat satu hidangan sama yaitu roasted beef with union marmalade, potato fondant, bay leaf jus and mustard foam.
Dalam babak grand final ini, Chef Ririn Marinka yang merupakan alumni Le Cordon Bleu Sydney dan Chef Franc selaku Technical Director Le Cordon Bleu Malaysia-Sunway ditunjuk sebagai dewan juri. Kriteria pemenang ditentukan oleh teamwork, rasa, dan kreatifitas para peserta.
Acara ditutup dnegan pengumuman para pemenang. Pemenang pertama diraih oleh Team Faith dari SMKN 3 Tangerang, kedua dari Team Sahid 2, ketiga dari tim Renovation dari SMK Santa Maria.
Untuk pemenang pertama mendapatkan piala dan uang tunai sebesar Rp 5.000.000 dan mendapatkan bimbingan dari Chef Franc Bruweir mengenai situasi yang harus dihadapi saat bekerja di dapur sebagai chef.
(flo/odi)