Tempe Tak Selalu Dari Kedelai, Ada Jenis-Jenis Tempe Lain!

Tempe Tak Selalu Dari Kedelai, Ada Jenis-Jenis Tempe Lain!

- detikFood
Kamis, 26 Jul 2012 13:01 WIB
Tempe Tak Selalu Dari Kedelai, Ada Jenis-Jenis Tempe Lain!
Foto: en.wikipedia.org
Jakarta - Umumnya masyarakat Indonesia rutin mengonsumsi jenis tempe kedelai. Gizinya yang tinggi plus harganya yang relatif murah membuatnya jadi lauk favorit masyarakat. Tak hanya tempe kedelai, namun tempe juga banyak dibuat dari bahan kacang-kacangan lain selain tempe.

Makanan yang kaya nutrisi ini sudah dibuat dari berabad-abad yang lalu, dan sangat populer di kalangan masyarakat Jawa. Tak hanya dari kedelai, namun tempe juga banyak dibuat dari bahan-bahan lain. Ini dia beberapa jenisnya!

1. Tempe Kedelai

Foto: Detikfood
Tentunya tempe ini paling sering ditemui dan dikonsumsi. Dibuat dari kacang kedelai yang kemudian difermentasikan dengan jamur rhizopus oligosporus. Ada yang menjualnya dalam kemasan plastik ataupun daun pisang. Umumnya digoreng langsung, digoreng tepung, atau menjadi campuran dalam tumisan ataupun sayuran. Dimakan mentahpun bisa.

2. Tempe Gambus

Foto: lintanglinting.wordpress.com
Dibandingkan dengan jenis tempe lainnya, tempe gembus memiliki 'kasta terendah' karena memiliki kandungan gizi yang minim. Tempe ini terbuat dari ampas tahu yang diberi ragi kemudian dibungkus dengan plastik dan difermentasikan. Biasanya, tempe gembus digoreng tepung atau diolah dengan bumbu.

3. Tempe Benguk

Foto: jogjatrip.com
Tempe benguk dibuat dari tanaman benguk atau kacang koro yang tumbuh merambat. Bijinya lonjong pipih berwarna kehitaman, dan membuat tempe ini berwarna gelap. Cara pembuatan tempe benguk sama dengan tempe kedelai biasanya. Tempe benguk yang sudah digoreng memiliki tekstur renyah namun empuk di bagian dalam. Tempe ini banyak ditemui di Kulon Progo, Yogyakarta.

4. Tempe Kecipir

Foto: majarimagazine.com
Tempe ini dibuat dengan bahan biji kecipir atau psophocarpus tetragonolobus. Kecipir merupakan bagian dari keluarga tanaman polong-polongan. Proses pembuatannya tak berbeda dengan tempe kedelai. Namun karena teksturnya yang lebih keras, butuh waktu perebusan yang lebih lama. Kandungan protein 100 gram tempe kecipir mencapai 17,5 gram.

5. Tempe Bongkrek

Foto: srv.fotopages.com
Jenis tempe ini populer di daerah Banyumas. Terbuat dari bahan dasar ampas kelapa yang merupakan limbah produksi pembuatan minyak kelapa yang kemudian dimanfaatkan menjadi tempe. Saat pembuatannya, tempe ini terkontaminasi oleh bakteri pseudomonas cocovenenans yang menghasilkan toksoflavin yang beracun dan tak bisa mati sekalipun sudah diolah di atas api 100 derajat. Meski sering menyebabkan keracunan, di beberapa wilayah tempe ini masih banyak dikonsumsi.
Halaman 2 dari 6
(dyh/odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads