Restoran bernama Pyongyang itu resmi dibuka minggu ini. Sang pemilik, Remco van Daal, mengaku jika tidak ada kepentingan politik dalam usahanya ini. Menurutnya, latar belakang didirikannya Pyongyang adalah ingin mewujudkan bayangan masyarakat tentang seperti apa negara Korea Utara.
Ide pembuatan Pyongyang datang dari rekannya, Remco Hellingman yang merupakan pemilik sebuah hotel. “Kami hanya menjadi 'jendela' yang memperlihatkan bagaimana suasana di negara yang tertutup tersebut”, kata Van Daal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di bagian dalam restoran, terdapat foto-foto para tentara Korea Utara dan masyarakatnya. Di restoran ini juga terdapat mesin karaoke di salah satu dindingnya, dan siap jadi hiburan menarik para pengunjung.
Meskipun banyak media yang mengindikasikan adanya hubungan politik, namun Van Daal tetap menyangkal. Menurutnya, ia pernah mengunjungi Korea Utara, dan mengamati keadaan di sana. Van Daal pun merekrut pegawai orang Korea Utara, yang telah diseleksi oleh pemerintah negara tersebut dan dilatih oleh Pyongyang Restaurant di Beijing.
Menu-menu pilihan yang dihadirkan Pyongyang termasuk Black Chicken Soup , Kimchi, Roasted Oyster with Smoked Mackerel, Mandu Dumpling, Japchae, dan menu bakaran khas Korea. Pyongyang Restaurant hanya menyajikan menu makan malam, dengan pilihan 4 versi menu dan hiburan musik serta tarian.
Untuk menu dengan 9 pilihan makanan, harganya sekitar Rp. 950.000 per orang. Sedangkan pilihan 5 menu makanan harganya Rp. 590.000 untuk satu orang. Dengan rasa makanan yang lezat serta aneka hiburan khas Korea Utara, sang pemilik resto yakin jika Pyongyang akan menarik banyak peminat di Amsterdam.
(Odi/Odi)