Tape uli merupakan salah satu makanan tarisional yang lumayan langka saat ini. Kalau di Jakarta, kayaknya sih agak susah mencari penjual tape uli ini. Meskipun kadang tape uli ini masih kerap disajikan saat hajatan masyarakat Betawi. Nah, untungnya di kompleks rumah saya ada abang-abang keliling pikulan yang menjual tape uli ini yang lewat di depan rumah. Biasanya sih harinya tak tentu, jadi ya kalau lagi kepengen ya harus sabarrrrrr...
Nah, suatu ketika di hari Sabtu, lewatlah si abang tape uli. "Bang... bang sini," tedengar teriak kakak saya dari halaman depan. Wah jangan-jangan si tape uli, ujar saya dalam hati. Benar saja, ketika saya membuka pintu si abang tape uli tengah meletakkan pikulannya persis di depan pagar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapenya sendiri biasa dimakan bersama dengan potongan uli. Kalau versi saya suka memakannya dengan cara memotong uli kecil-kecil dan mencampurkannya dalam tape yang telah ditaruh dalam piring kecil. Hmm... uenakkk! Campuran aroma samar alkohol tape dan harum uli berbalut daun pisang menusuk hidung, sehingga menambah nikmat rasanya!
Kalau suka, tape juga bisa dijadikan es tape dengan cara ditambahkan sedikir sirop dan es batu. Dimakan saat cuaca panas hmm... rasanya tak kalah enak! (dev/)