Di kawasan Dieng Plateau di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, cabai gendot banyak terlihat ditanam. Tak hanya tampak pada area perkebunan di sisi kanan dan kiri obyek wisata, namun cabai ini juga banyak dijual secara eceran di warung ataupun toko oleh-oleh.
Warnanya yang cerah menyala mengingatkan akan cabai paprika yang rasanya tak pedas. Namun jangan salah, cabai gendot justru punya rasa yang benar-benar pedas. Bahkan ada yang mengatakan jika rasa pedasnya setara dengan cabai habanero yang tingkat kepedasannya mencapai 350.000 skala Scoville.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditanam di ketinggian sekitar 6.802 kaki, cabai gendot tumbuh dengan sangat subur di kawasan ini. Karena identik dengan wilayah ditanamnya, Dieng, cabai gendot juga sering disebut dengan cabai Dieng.
Para penjual cabai gendot menjual cabai ini secara grosir. Harganya sekitar Rp. 10.000 per kilo. Rangkaian cabai gendot dengan berat sekitar 1/4 kg juga banyak dijual dengan harga Rp. 2.500.
Biasanya para penjual juga menyediakan hasil tani lainnya, seperti aneka jenis kentang dan olahannya, carica atau pepaya khas Dieng, juga terong Belanda dan jamur. Karena tak mudah busuk ataupun layu, cabai ini juga sering jadi pilihan buah tangan pengunjung dataran tinggi Dieng.
(flo/odi)