Masyarakat Tionghoa mungkin sudah tidak asing lagi dengan Ki Cang atau yang sering disebut juga dengan Kue Cang. Ki cang merupakan salah satu kue yang paling dicari selain Bakcang, terutama menjelang festival bakcang yang diselenggarakan tiap tahun. Keunikan kedua kue tersebut selain namanya mirip, bentuknya pun tak jauh berbeda.
Ki cang terbuat dari bahan beras ketan asli yang dicampur air abu. Biasanya beras ketan sudah direndam terlebih dahulu sehari sebelumnya baru kemudian diolah. Kue yang satu ini tidak memiliki isian seperti pada bakcang jadi hanya berupa beras ketan saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat matang kue ki cang ini akan berwarna kekuningan transparan. Teksturnya kenyal-kenyal enak dengan sensasi harum wangi daun bambu mirip kue lupis. Agar Ki Cang makin terasa nikmat biasanya diberi cocolan berupa lelehan gula merah atau sirop merah atau sirop gula biasa.
Ki Cang yang dijual biasanya diikat setiap 5 buah dengan harga Rp 4000,00 per buah. Penjual ki cang di hari-hari biasa tidak sebanyak penjual bakcang, namun bisa dijumpai di pedagang kue di daerah pecinan atau toko kue basah.
(dev/Odi)