Sesuai dengan namanya 'basmati' yang dalam bahasa Sanskerta berarti harum atau wangi., beras ini memang aromanya sangat harum. Keistimewaan lainnya, butiran atau buliran beras ini panjang dan kecil melebihi ukuran beras yang biasanya agak pendek dan montok.
Seperti beras umumnya, basmati juga memiliki dua jenis, beras putih dan merah. Setelah dimasak menjadi nasi barulah keunikan beras ini terlihat. Beras ini akan melar memanjang butiran, sedikit pera, mudah terurai butiran berasnya dan aromanya sangat harum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut konsep Ayurverda memiliki aspek fisik dan spiritual untuk tubuh. Basmati berarti 'saatic' atu murni karena itu bermanfaat untuk tubuh dan mudah dicerna. Merupakan cara pemulihan yang baik untuk keseimbangan vata (metabolism) dan pitta (produksi energi). Karenanya ayurveda tidak menganjurkan beras instant atau setengah masak karena kurang energi hidupnya.
Di Jakarta dan kota besar lainnya, beras basmati mudah diperoleh di toko bahan makanan India atau pasar swalayan besar. Untuk memasak beras ini juga tidak sulit. Hampir sama dengan beras biasa. Sebelum dimasak, cuci beras basamati agar lapisan kotoran dan kanjinya larut llau tiriskan.
Agar beras lebih lembut, rendam dalam air dingin selama ½ jam – 1 jam sebelum dimasak. Untuk pemakiaan air, sesuaikan dengan tingkat kelembekan yang diinginkan. Untuk nasi agak pera bisa dipakai perbandingan 1: 1.3 antara beras dan air. Jika ingin agak pulen buat perbandingan 1:1.5.
Tambahkan sedikit mentega dan sedikit air jeruk lemon/nipis agar nasi terurai dengan baik. Jangan lupa gunakan panci besi atau berlapisan antilengket agar nasi tidak berkerak dan matang sempurna. Tak ada salahnya sekali-sekali mencicipi beras wangi dari India ini. Apalagi disantap dengan kari yang pekat dan wangi kuahnya. Hmm..sedap!
(eka/Odi)