Balung kethek adalah bahasa Jawa yang artinya tulang monyet ini ternyata istilah buat keripik singkong. Entah apa awal mulanya sampai disebut dengan balung kethek. Menurut cerita yang pernah saya dengar, disebut balung karena kalau digigit keras seperti tulang (balung) dan bisa bikin kita meringis atau nyengir dan menampakkan gigi seperti kethek atau monyet.
Sebenarnya sih kalau di Jakarta makanan ini disebut keripik singkong. Terbuat dari singkong yang sudah dikukus lalu diiris tipis kemudian dijemur. Barulah di goreng dengan minyak panas sampai sampai kuning kecoklatan. Ada juga yang berlapis gula merah atau hanya ditaburi dengan garam.
Keras atau tidaknya keripik singkong ini tergantung dari bagus tidaknya jenis singkong yang dipakai. Kalau kualitas singkong nya sedang bagus atau mempur (empuk dan buyar saat digigit), biasanya keripiknya akan renyah dan tidak keras. Kalau sedang tidak bagus, keripik akan sedikit keras. Dan tidak hanya itu, rasanya pun kadang sedikit pahit. Balung Kethek ini banyak dijumpai di daerah Jawa Tengah khususnya si kota Solo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT