Tapi perusahaan makanan ringan, Doritos sepertinya mengerti betul kebutuhan konsumen wanitanya. Dilansir dari Fox News (6/2) kini mereka membuat produk yang dirancang khusus untuk para wanita.
Para wanita pencinta snack keluaran Doritos kini bisa sedikit senang. Karena perusahaan ini mengeluarkan keripik 'low-crunch' jadi tak terlalu berisik saat dimakan. Indra Nooyi, CEO PepsiCo. mengatakan kepada WNYC's Freakonomics jika anak perusahaan Frito-Lay baru saja merilis tortilla chips 'low-crunch' alias tidak terlalu renyah. Ini dilakukan karena pasar konsumen wanita cenderung makan dengan sopan di depan umum.
![]() |
Indra Nooyi juga mengatakan para pria memang suka menjilati jari mereka usai makan snack namun tidak bagi wanita. "Sebenarnya wanita ingin melakukan hal sama namun mereka tidak suka melakukannya di depan umum," kata Nooyi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditanya, apakah perusahaan makanan ini ingin membuat snack berbeda versi pria dan wanita, Nooyi mengatakan soal gender. Ia justru kembali melempar pertanyaan, "Apakah ada makanan ringan untuk wanita yang dibuat dan dikemas secara berbeda?"
Snack ini nantinya low-crunch sehingga tidak berisik saat dimakan, punya rasa yang enak dan tidak lengket di jari.
![]() |
Baca juga : Lapar Jelang Tidur? Ini 8 Camilan yang Bisa Jadi Pilihan
Sementara itu, gagasan unik ini langsung mendapat kritik pedas dari warga internet. Beberapa komentar seolah meremehkan snack khusus wanita ini.
"Saya masih tertawa soal Doritos ramah wanita. Karena saya tidak pernah melihat wanita lajang yang tidak mengumpulkan dan memakan remah snack di kemasan," celoteh seorang pengguna Twitter.
Netizen lain juga mengatakan, "Wanita : Kami ingin upah yang sama untuk pekerjaan, kesetaraan pekerjaan tanpa melihat jenis kelamin. Masyarakat : Inilah sekantong Lady Doritos jadi Anda tidak perlu makan terlalu berisik di depan rekan lelaki Anda."
Lain lagi yang dilontarkan pengguna Twitter Kim Bongiorno "Jika seorang wanita nyaman makan secara berisik dan menyantap remah snack di tempat umum, apakah artinya ia dilarang membeli juga?"
(dvs/odi)