Kuah Pliek U dan Sie Reboh, Hidangan Klasik Aceh yang Tetap Digemari

Kuliner Tradisional Lezat​

Kuah Pliek U dan Sie Reboh, Hidangan Klasik Aceh yang Tetap Digemari

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Jumat, 14 Agu 2015 17:32 WIB
Kuah Pliek U dan Sie Reboh, Hidangan Klasik Aceh yang Tetap Digemari
Foto: Detikfood
Jakarta - Penggunaan rempah berlimpah ​menjadi ciri khas hidangan Aceh. Tak ayal, hidangan khas kota serambi Mekkah ini memiliki aroma yang kuat dengan cita rasa sedap. Beberapa diantaranya adalah kuah pliek U, bubur kanji rumbi, dan keumamah.

Tak hanya mie aceh dan ayam tangkap, provinsi di ujung barat Indonesia ini juga punya segudang hidangan tradisional yang lezat dan masih digemari hingga kini. DetikFood (14/08/15) telah merangkum beberapa hidangan asal Aceh yang menerbitkan selera ini.​

1. Sate Matang

Foto: Detikfood
Sate matang mudah ditemui di seluruh pelosok Banda​ Aceh. Dinamai sate matang karena sate ini berasal dari daerah Matang, Kabupaten Bireuen. Bahan utama pembuatannya adalah daging kambing atau sapi. Sebelum dibakar, potongan daging yang disematkan pada tusukan sate direndam dalam adonan bumbu rempah dalam waktu lama.

Sate matang disajikan bersama kuah kaldu sapi atau kambing yang kaya rempah dan ditaburi daun bawang. Rempah yang digunakan antara lain kapulaga, bunga lawang, cengkeh, kayu manis, dan merica. Penggunaan banyak rempah membuat kaldu terasa segar dan hangat dengan aroma kuat.

2. Kuah Pliek U

Foto: Detikfood
Makanan sejenis gulai ini cukup populer di Aceh, khususnya daerah pesisir Timur. Kuah Pliek U biasanya disajikan bersama nasi dan ikan goreng. Bahan baku utamanya adalah Pliek yang merupakan ampas kering dari pembuatan minyak kelapa melalui proses pembusukan dan pemerasan kandungan minyaknya.

Isian kuah Pliek U adalah sayuran yang umum ditemui di Aceh seperti buah nangka muda, buah pepaya muda, daun melinjo, kacang panjang, kacang tanah, daun pepaya, daun singkong, buah melinjo, dan rebung kecombrang.

Di Aceh, hidangan ini dipercaya dapat meningkatkan gairah dan kekebalan tubuh. Kuah Pliek U juga menjadi perlambang perekat tali persaudaraan dan kekompakan antar keluarga karena umumnya hidangan ini dibuat oleh ibu-ibu yang tinggalnya berdekatan.

3. Sie Reuboh

Foto: Detikfood
Masyarakat Kabupaten Aceh Besar gemar mengonsumsi sie reuboh. Hidangan ini merupakan daging rebus khas Aceh yang dibumbui bawang merah, bawang putih, cabai rawit, cabai merah, dan merica. Ini membuat sie reuboh terasa pedas dan gurih. Tambahan cuka dalam hidangan ini juga membuat rasanya asam dan sekaligus menjadi pengawet​.

Pemilihan daging menjadi kunci utama kelezatan sie reuboh. Daging yang bisa digunakan adalah daging sapi atau kerbau. Untuk daging sapi, bagian yang umum dipakai adalah daging sapi berlemak seperti sandung lamur. Karena lemak yang melelh merupakan bahan pengawet hidangan ini. Setelah dingin lemak akan membeku di permukaan daging.​

Selain lezat, sie reuboh juga sarat nilai tradisi. Konon, tentara kerajaan Aceh di masa lampau selalu dibekali hidangan ini ketika berperang. Hal ini karena sie reuboh dapat bertahan lama dan mampu memasok energi yang cukup bagi tentara.

4. Masam Keueng

Foto: Detikfood
Dalam bahasa Indonesia, masam keueng berarti asam pedas. Kedua kata tersebut menggambarkan rasa hidangan ini. Rasa pedas didapat dari penggunaan cabai. Sementara rasa asam berasal dari penggunaan belimbing wuluh atau asam sunti.

Asam sunti merupakan ciri khas bumbu dapur Aceh. Asam ini berasal dari belimbing wuluh yang dijemur kemudian diberi garam sampai kering berwarna cokelat kehitaman​. Olahan asam keueng biasanya terbuat dari ikan dan udang.

5. Bubur Kanji Rumbi

Foto: Detikfood
Aceh juga punya olahan bubur bernama kanji rumbi. Hidangan ini dibuat dari beras yang sudah direndam beberapa jam kemudian dicampur dengan aneka rempah dan bumbu seperti kunyit, jahe, lada, cabai, bawang, dan daun sop. Tak ketinggalan, tambahan sayuran seperti kentang dan wortel, serta potongan daging atau udang.

Bubur kanji rumbi sangat mudah ditemui ketika ramadan. Masyarakat disana memiliki tradisi untuk membagikan bubur ini secara gratis di jam berbuka puasa.

6. Keumamah

Foto: Detikfood
Keumamah adalah olahan ikan tongkol yang sudah dikeringkan dengan cara dijemur, lalu direbus, dan kemudian disalai atau diasap​. Ikan kering yang dikenal dengan nama ikan kayu ini diiris tipis-tipis sebelum diolah. Untuk mengolahnya, keumamah biasanya ditumis basah atau kering. Bumbu yang digunakan antara lain ketumbar, jinten, adas merica, kelapa parut, jahe, cabai, dan bawang. Bahan lain seperti daun temurui, asam sunti, dan santan juga kerap ditambahkan saat menumis.

Konon, keumamah menjadi salah satu menu yang dibawa tentara Aceh ketika berperang. Ini karena keumamah dapat bertahan lama, tidak mudah basi, dan menambah nafsu makan mereka.
Halaman 4 dari 7
(adr/odi)

Hide Ads