Seperti yang dikabarkan oleh Telegraph (6/2/2014), para peneliti dari Cambridge University, Inggris, melakukan penelitian dengan mengumpulkan catatan harian dari semua makanan dan minuman yang dikonsumsi selama seminggu oleh 4.255 orang responden. Sebanyak 753 orang reponden ada yang sudah menderita diabetes tipe 2 selama 11 tahun.
Setelah diteliti, mereka menyimpulkan bahwa orang yang mengonsumsi 4 kotak yogurt ukuran kecil atau setara dengan 125 gram setiap minggunya dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2 hingga 28 persen. Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa orang yang mengonsumsi produk fermentasi susu rendah lemak lainnya seperti keju cottage dan fromage risikonya turun hingga 24 persen.
“Penelitian ini menyoroti bahwa makanan tertentu mungkin memiliki peran penting dalam pencegahan diabetes tipe 2. Kami memiliki banyak bukti lain dari konsumsi makanan tertentu dalam jumlah yang tinggi, seperti halnya konsumsi minuman manis dapat membahayakan kesehatan. Kami juga berpesan bahwa yogurt dan produk fermentasi susu rendah lemak lainnya sangat bagus untuk kesehatan kita”, jelas Dr. Nita Forouhi, peneliti di Medical Research Council Epidemiology Unit Cambridge University.
Sayangnya, studi yang dipublikasikan di jurnal Diabetologia dari European Association for the Study of Diabetes, ini tidak membuktikan hubungan sebab akibat antara konsumsi yogurt dan risiko terkena diabetes. Dengan kata lain, ada kemungkinan bahwa mereka yang makan yogurt secara teratur memiliki gaya hidup yang lebih sehat.
Mereka menyatakan bahwa hubungan sebab akibat ini mungkin saja karena kandungan bakteri probiotik dan bentuk lain dari vitamin K pada produk fermentasi susu yang memberikan perlindungan tubuh dari risiko diabetes.
Karena produk fermentasi susu ini mengandung sumber lemak jenuh, disarankan untuk tidak terlalu sering mengonsumsinya dalam jumlah banyak. Dianjurkan memilih produk fermentasi susu yang rendah lemak.
(odi/odi)