Ternyata hal ini tidak sepenuhnya benar. Proses hidrogenasi membuat margarin mengandung lemak trans yang dapat memblokir pembuluh arteri koroner. Mengetahui hal ini, masyarakat Amerika mulai beralih menggunakan mentega ketimbang margarin.
Laporan American Institute Butter menunjukkan konsumsi mentega di Amerika telah meningkat 25 persen dalam sepuluh tahun terakhir. “Masyarakat Amerika kini mengonsumsi 2,5 kg mentega per kapita. Jumlah ini bertambah dari tahun 1997 yang hanya sekitar 1,8 kg,” ujar David Pierson, jurnalis The Los Angeles Times (10/01/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama ribuan tahun mentega sudah dikonsumsi manusia, namun produk olahan susu ini sempat dicap buruk karena kandungan lemak jenuh didalamnya. Konsumsi lemak jenuh diketahui dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Sedangkan lemak trans yang terkandung dalam margarin dinilai lebih buruk untuk jantung dibanding lemak jenuh. Bahkan beberapa waktu lalu Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) melarang penggunaan lemak trans dalam beberapa produk makanan.
Walau mentega dianggap lebih menyehatkan daripada margarin, bukan berarti masyarakat bisa mengonsumsinya secara berlebih. American Heart Association mengingatkan, mentega tetap tinggi kandungan lemak jenuh dan kolesterol. Karenanya konsumsinya tetap harus dibatasi.
(fit/odi)