Tahu Campur Pak Subari, Kuliner Legendaris di Fatmawati yang Tak Pernah Sepi

Spot Kuliner Fatmawati

Tahu Campur Pak Subari, Kuliner Legendaris di Fatmawati yang Tak Pernah Sepi

Sonia Basoni - detikFood
Sabtu, 13 Sep 2025 12:00 WIB
.
Foto: detikFood
Jakarta -

Di sepanjang kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, berjejer aneka kuliner kaki lima yang menggoda selera. Namun, ada satu warung makan yang selalu ramai.

Kulineran di sepanjang Jalan Fatmawati memang tidak pernah ada habisnya. Meski kawasan ini tidak sepopuler kawasan Blok M atau Tebet sebagai spot kuliner, tapi tak sulit mencari makanan enak bahkan legendaris berusia puluhan tahun.

Salah satunya warung tenda yang dikenal dengan nama Tahu Campur Pak Subari dengan menu makanan rumahan ala Surabaya. Mulai dari tahu campur dengan kikil sapi yang lembut, kemudian tahu tek telur dengan petis yang dibawa langsung dari Gresik sampai menu rawon dan soto ayam yang menggoda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ulasan lengkap tentang warung kaki lima legendaris di Fatmawati yang terkenal dengan menu tahu campurnya:

ADVERTISEMENT

1. Warung Tenda khas Surabaya yang Melegenda

.Warung Tenda khas Surabaya yang Melegend. Foto: detikFood

Di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, ada kuliner kaki lima legendaris yang namanya sudah begitu melekat bagi para pencinta makanan khas Jawa Timur, yaitu Tahu Campur Pak Subari. Tempat makan ini berlokasi di Jl. Anuraga No. 14 dan kerap disebut juga Tahu Campur Kantor Pos Fatmawati. Karena ketika didirikan oleh Pak Subari tahun 1998, ia menempati kawasan di depan kantor pos.

.Pak Subari, pemilik warung tenda Tahu Campur Pak Subari. Foto: detikFood

Beliau merupakan perantau asal Lamongan yang sejak awal memang memboyong hidangan khas Surabaya untuk ditawarkan ke Jakarta. Pada tahun 2016, usahanya pindah ke lokasi yang sekarang dan semakin berkembang pesat.

"Saya asli orang Lamongan, tapi memang makanan yang saya jual ini kebanyakan khas Surabaya ya. Di sini paling populer tahu campur sama tahu tek telornya," ujar Pak Subari ke detikFood (12/09/2025).

2. Jatuh Bangun Merintis Usaha Tahu Campur dari Nol

.Proses pembuatan bumbu tau tek telur. Foto: detikFood

Menjadi salah satu kuliner ikonik di kawasan Fatmawati tentu bukan hasil yang instan. Pak Subari mengisahkan saat pertama kali membuka lapak sederhana di depan Kantor Pos Fatmawati, dagangannya tidak langsung laris.

"Waktu awal-awal buka di depan Kantor Pos Fatmawati, tidak langsung ramai seperti ini. Masih sepi. Jadi jatuh bangunnya mempertahankan usaha ini sampai lima tahun, dari sana mulai banyak pelanggan dan ramai sampai sekarang," tuturnya.

Perjuangan panjang itu ia jalani dengan penuh kesabaran, sambil terus konsisten menjaga cita rasa otentik masakan Jawa Timur. Kini warung sederhana miliknya sudah memiliki 6 karyawan tetap, melayani ratusan pelanggan setiap hari, dan bahkan semua menu di sini sudah bisa dipesan via aplikasi ojek online.


3. Menu Tahu Campur yang Selalu Diburu

.Seporsi tahu campur di sini begitu khas dengan isian selada air, mie kuning, perkedel singkong, tauge, tahu potong, serta kikil sapi yang lembut. Foto: detikFood

Dari sekian banyak hidangan yang tersedia, menu tahu campur adalah primadona dan menjadi alasan utama orang rela antre panjang saat jam makan siang maupun malam.

Seporsi tahu campur di sini begitu khas dengan isian selada air, mie kuning, perkedel singkong, tauge, tahu potong, serta kikil sapi yang lembut. Kuahnya gurih segar dengan tambahan petis udang yang menghadirkan cita rasa Surabaya asli.

.Tahu Campur Pak Subari bisa menghabiskan 20-25 kilogram kikil sapi, serta lebih dari 2.000 potong tahu. Foto: detikFood

Tak heran, setiap hari Tahu Campur Pak Subari bisa menghabiskan 20-25 kilogram kikil sapi, serta lebih dari 2.000 potong tahu. Aroma kuah dan petis yang menggoda langsung terasa saat disajikan. Porsinya pun melimpah dengan kerupuk yang boleh ditambah sepuasnya.

Keistimewaan tahu campur inilah yang membuat pelanggan datang kembali, bahkan seringkali sudah habis lebih cepat dari jam tutup karena banyaknya peminat. Apalagi harganya terjangkau yaitu dari Rp 25.000 saja.

4. Makanan khas Surabaya ala Pak Subari

.Makanan khas Surabaya ala Pak Subari. Foto: detikFood


Selain makan tahu campur, pengunjung juga bisa menemukan ragam kuliner khas Jawa Timur, khususnya makanan Surabaya. Ada tahu tek telor dengan bumbu petis udang yang istimewa. Menu ini juga paling laris karena rasanya berbeda dengan tahu tek lainnya.

Rahasia kelezatannya terletak pada petisnya yang dikirim langsung dari kota Gresik, sama seperti yang digunakan sejak awal Pak Subari berdagang.

.Ada tahu tek telor dengan bumbu petis udang yang istimewa. Foto: detikFood

"Dulu bumbu petisnya ini saya bawa dari Surabaya. Tapi beberapa tahun kemudian, ada produsen bumbu petis dari Gresik yang rasa dan kualitas sama. Jadi saya pakai petis Gresik ini sampai sekarang," kata Pak Subari.

.Menu lainnya mencakup soto ayam, nasi rawon, gado-gado, hingga rujak cingur. . Foto: detikFood

Menu lainnya mencakup soto ayam, nasi rawon, gado-gado, hingga rujak cingur. Harga makanannya pun ramah di kantong, mulai dari Rp15.000 untuk soto ayam hingga Rp35.000 untuk rujak cingur. Tempat makan ini buka setiap hari pukul 08.00-23.00, dan pembayarannya sudah bisa non tunai.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Shawarma Jumbo, Satu Porsi Bikin Kenyang"
[Gambas:Video 20detik]
(sob/adr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads