Di Jakarta Selatan ada tempat makan sederhana dengan nuansa Yogyakarta yang kental. Menu andalannya ada mangut lele hingga nasi goreng kecombrang yang nikmat!
Tidak hanya tempat makan bergaya kekinian, di Jakarta Selatan juga ada tempat menikmati hidangan tradisional yang tak kalah enak. Salah satunya Warung Mebo yang berlokasi di kawasan Palbatu, Jakarta Selatan.
Sentuhan ornamen yang kental dengan kota Yogyakarta dihadirkan pemiliknya, Maya dan Pepi, di tengah kota metropolitan. "Nama Mebo itu dari bahasa walikan Yogyakarta yang artinya desa. Terus kita bikin konsep yang eye catching seperti keraton Yogya," ungkap Maya kepada detikfood (10/10).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warung Mebo yang tengah viral ini ternyata sudah buka sejak Desember 2022. Perubahan konsep dilakukan untuk membuat bisnis kuliner ini dikenal lebih banyak orang.
"Warung Mebo itu viral kayaknya sekitar mulai Agustus. Itu juga kita nggak tahu, cuma tiba-tiba rame banget dan banyak orang datang untuk ngonten," lanjut Maya.
Hanya saja tempatnya yang minim membuat Warung Mebo tak mampu menampung banyak pelanggan dalam jumlah yang banyak. Maya dan Pepi mengakui bahwa awalnya Warung Mebo tidak menyiapkan tempat untuk makan karena fokus untuk menjual produk secara online.
Menyambangi Warung Mebo tepat pada waktu makan malam di hari Selasa (10/10) kami merasakan sendiri hiruk pikuk di warung bergaya Yogyakarta yang viral ini. Berbagai menu andalan yang disebut sebagai 'Top 5' kami cicipi satu persatu.
Detail Informasi | |
Nama Tempat Makan | Warung Mebo |
Alamat | Jalan Palbatu 2, Menteng Dalam, Tebet , Jakarta Selatan |
No Telp | 0819-9666-4469 |
Jam Operasional | Selasa - Minggu, 10.00 - 22.00 WIB |
Estimasi Harga | Rp 7.000 - Rp 35.000 |
Tipe Kuliner | Tradisional |
Fasilitas |
|
![]() |
Ayam Bakar yang Jadi Andalan
Hadir dalam deretan menu Top 5, ayam bakar khas Warung Mebo viral di media sosial karena sambal dadaknya yang konon pedas menyengat. Penasaran dengan ulasan netizen, detikfood memesan sepaket menu Ayam Bakar Komplit (Rp 29.000) dengan isian nasi, ayam bakar bagian dada, tempe dan tahu, serta sambal dadak.
Ada beberapa bumbu yang ditawarkan di sini, kami memilih bumbu pedas manis untuk ayam bakarnya. Saat disajikan penampilan ayam bakar khas Warung Mebo sudah sangat menggiurkan. Cokelat keemasan yang mengkilap membuat kami tak sabar untuk mencicipinya.
Pepi menyebut untuk menu ayam bakar mereka secara khusus menggunakan ayam jenis pejantan. Selain memberikan pilihan ayam selain ayam broiler yang digunakan pada menu ayam goreng, jenis ayam pejantan diakui memiliki tekstur yang lebih lembut untuk dimasak.
Bumbu pedas manis yang dibakar menghasilkan rasa karamelisasi yang sedap di lidah. Ditambah dengan nasi putih hangat dan sambal dadaknya yang benar-benar menyengat membuat lidah seolah dipermainkan dengan perpaduan rasanya.
Mangut Lele yang Maknyus
![]() |
Selain ayam bakar kami juga memesan seporsi mangut lele. Rasanya kurang lengkap jika mengunjungi tempat makan bergaya Yogyakarta atau Jawa tetapi tak mencicipi racikan mangut yang khas dari tanah Jawa.
Seekor lele dengan ukuran yang tak terlalu besar digoreng garing terlebih dahulu dan disiram dengan racikan kuah mangut khas Warung Mebo. Walaupun kuahnya berwarna merah tetapi hanya sedikit sentuhan rasa pedas dengan perpaduan berbagai rempah dan bumbu yang lebih terasa.
"Untuk mangut lele itu rasanya kita sesuaikan dengan lidah orang Jakarta. Jadi rasanya memang bukan autentik Yogyakarta. Tetapi rasanya tetap mirip dengan mangut lele aslinya," jelas Maya.
Seporsi mangut lele komplit (Rp 25.000) berisi seekor lele, kuah mangut yang kental, dan seporsi nasi putih yang hangat. Ternyata kreasi Maya dan Pepi yang menyesuaikan rasa mangut lele dengan lidah orang Jakarta berhasil membuat menu ini masuk ke dalam Top 5 atau deretan 5 menu terlaris di Warung Mebo.
Ada nasi goreng kecombrang hingga es tape ketan ijo yang segar di halaman berikutnya.
Nasi Goreng Kecombrang yang Laris Manis
![]() |
Warung Mebo juga identik dengan menu nasi goreng kecombrangnya yang harum dan sedap. Tekstur nasi yang digunakan bukan nasi yang pulen ataupun yang kering, sehingga berhasil mengikat rasa dan membuatnya tidak terlalu basah atau menjadi keras.
Irisan kecombrangnya yang melimpah membuat aroma harum sudah bisa terhirup semerbak saat nasi gorengnya dimasak. Seporsi nasi goreng kecombrang yang dibanderol Rp 19.000 memiliki porsi berlimpah dengan campuran telur orak arik, acar, dan kerupuk yang renyah.
Rasa dari seluruh komponen dan bumbu nasi gorengnya tercampur sempurna. Asin, gurih, dan rasa lainnya tidak saling mendominasi sehingga nyaman ketika dinikmati.
Saat kami mengunjunginya, hampir semua pelanggan yang datang di waktu yang sama juga memesan nasi goreng kecombrang. Maya juga mengakui nasi goreng kecombrang Warung Mebo yang akhir-akhir ini paling laris dipesan.
Babat Gongso dan Telur Dadar Krispi
![]() |
Ada juga beberapa menu pelengkap yang rasanya sayang untuk dilewatkan di Warung Mebo. Menu bernama Iso Babat Gongso dan Telur Dadar Krispi dapat dipesan sebagai pelengkap menu lain atau dinikmati secara khusus dengan nasi putih hangat.
Serupa dengan mangut lele, racikan Iso Babat Gongso (Rp 30.000) juga disesuaikan oleh Maya dan Pepi untuk mengikuti selera lidah orang Jakarta. Cara ini cukup berhasil membuat babat gongso menjadi lebih dilirik oleh kawula muda di ibu kota.
Olahan babat dan usus sapinya sama sekali tidak berbau amis dengan teksturnya yang empuk dan meresap bumbu dengan baik. Bahkan jika tak bertanya isian dari menu tersebut para pelanggan mungkin saja terkecoh dengan potongan babat yang tak terasa seperti babat.
Telur dadar krispy juga menjadi pelengkap yang paling banyak dipesan. Menggunakan telur bebek, telur dadar seharga Rp 13.000 dimasak hingga renyah seratnya.
Pada bagian tengahnya, telur dadar ini terasa lebih tebal dan gurih karena penggunaan telur bebek. Irisan cabai merah dan daun bawang juga semakin menambah lengkap kenikmatan telurnya.
Es Tape Ijo khas Jawa Tengah
![]() |
Setelah puas menyantap makanan khas Yogyakarta dan Jawa Tengah yang enak, ada juga minuman khas Jawa Tengah yang tak boleh dilewatkan. Segarnya es tape ijo susu khas Jawa Tengah menjadi pembasuh yang manis setelah berbagai bumbu racikan makanan bercampur di dalam mulut.
Menu minuman ini cocok untuk menjadi sajian penutup yang lembut. Segelas es tape ijo dibanderol Rp 15.000 dengan isian susu dan ketan berwarna hijau yang difermentasi hingga rasa serta teksturnya menyerupai tape.
Sentuhan rasa asam dan susu yang creamy lembut ditambah es batu untuk mendinginkan, membuat minuman ini akan cocok juga untuk diseruput ketika cuaca panas. Oh ya, selain minuman khas racikan es teh yang disajikan juga tak luput dari sentuhan teh asli Jawa.
Teh yang kental, pekat rasanya, dan sedikit sepat terasa saat kami menyeruputnya. Ketika melihat ke bagian dapur yang berukuran tak besar, kami melihat langsung tumpukan teh bubuk yang menjadi bahan dasar racikan 'Nasgitel' di Warung Mebo.
Ingin tempat makan atau produk Anda direview oleh detikfood? Kirim email ke foodreview@detik.com.
(dfl/odi)