Ketupat Sayur Padang Legendaris di Tebet Ecopark Ini Ada Sejak 1997

Meneruskan usaha ibunya, Ajo Buyuang mempertahankan ketupat sayur khas Padang sejak tahun 1997 ini. Racikan bumbunya yang pedas dan lamak ada di Tebet Eco Park.

Setelah mengalami revitalisasi, taman kota Tebet Ecopark kini menjadi lebih modern dan nyaman. Setiap akhir pekan tempat ini ramai dikunjungi warga sekitar Tebet maupun yang datang dari daerah lain.

Tak hanya tempat rekreasinya, ternyata tak jauh dari Tebet Eco Park ada ketupat sayur khas Padang yang legendaris. Dikelola oleh dua generasi keaslian cita rasanya masih terjaga hingga hari ini.

Akibat kelezatan rasanya, gerai ketupat sayur Padang ini juga populer disambangi berbagai media besar. Pemiliknya juga mengatakan setiap akhir pekan, omzetnya dapat melonjak hingga dua kali lipat.

Sejak tahun 1997, Ketupat Sayur Ajo Buyuang tidak pernah mengubah rasa makanannya. Foto: detikcom

Jualan Sejak 1997

Ajo Buyuang mengatakan warung ketupat sayur yang kini dikelolanya adalah peninggalan dari ibunya. Warung makan ketupat sayur khas Padang ini telah beridir sejak tahun 1997 dan dikenal dengan sebutan Ketupat Sayur Padang Mak.

Awalnya warung makan ketupat ini juga dijajakan dengan sederhana di persimpangan tepat di belakang Tebet Eco Park. Setelah dikunjungi lebih banyak pelanggan, Ajo Buyuang memutuskan untuk memindahkan warungnya.

Selama 5 tahun terakhir warung makan ini pindah tepat di belakang Tebet Eco Park. Ajo Buyuang menyiapkan tempat makan yang lebih luas dan area memasak untuk menyiapkan makanannya secara segar.

"Saya berjualan melanjutkan usaha dari Mak (ibu). Semuanya di sini terus dimasak segar, baru disajikan. Bisa masaknya misalnya malam atau sore. Kalau habis ya kita masak lagi di sini," kata Ajo Buyuang kepada detikcom.

Sayur pakis khas Padang selalu disajikan sebagai pelengkap ketupat sayurnya. Foto: detikcom

Lauk Pauk Khas Padang

Ajo Buyuang menekankan bahwa tak ada pergantian resep yang dilakukan walaupun pengelolaan warungnya kini telah berpindah tangan. Ia tetap mengikuti resep dan takaran sama dengan yang diajarkan oleh ibunya secara turun temurun.

Mulai dari gulai nangka, sayur pakis, telur balado, rendang lima, rendang daging, gulai tunjang, dan berbagai lauk pauk lainnya tak pernah diubah resepnya. Kesamaan cita rasa yang terjaga diungkapkan oleh Ajo buyuang diakui pelanggan-pelanggan setianya.

"Sama sekali tidak ada perubahan resep. Sejak dulu sampai sekarang semua orang yang datang bilang nggak ada yang berubah. Saya cuma ikut apa yang Mak ajarkan kepada saya dan tidak ditambah atau dikurangi," ungkap pria asal Pariaman itu.

Setiap harinya ada tujuh pelengkap yang disajikan di warung ini. Sayur pakis, gulai nangka, gulai tunjang, telur balado, rendang daging, rendang limpa, gulai ayam, ayam balado, dan gulai tahu. Harga yang dipatok untuk menu makanan di sini juga bervariasi.

"Harganya kita paling murah itu Rp 12.000 untuk ketupat dan sayur saja. Kalau yang paling mahal itu pakai rendang daging dan limpa Rp 35.000," jelas Ajo Buyuang.

Lamaknya rendang limpa hingga telur balado ada di halaman selanjutnya.