Gudeg Pawon: Nikmatnya Makan Gudeg Basah di Dapur Tradisional yang Legendaris

Gudeg Pawon: Nikmatnya Makan Gudeg Basah di Dapur Tradisional yang Legendaris

Riska Fitria - detikFood
Jumat, 22 Okt 2021 17:00 WIB
Dapur Tradisional yang Legendaris
Foto: detikcom/Riska Fitria

3. Gudeg Basah yang Tidak Terlalu Manis

Dapur Tradisional yang LegendarisDapur Tradisional yang Legendaris Foto: detikcom/Riska Fitria

Ketika masuk ke dapurnya, aroma wangi santan dan bumbu meguar harum dari tungku-tungkunya. Pembeli akan langsung dilayani untuk mendapatkan seporsi gudeg. Gudeg yang ditawarkan oleh Gudeg Pawon ini merupakan gudeg basah.

Berbeda dengan gudeg pada umumnya dengan rasa manis, gudeg yang satu ini justru rasanya lebih gurih dan tidak terlalu manis. Meskipun warnanya merah kecokelatan seperti gudeg umumnya. Seporsi gudeg disajikan dengan sambal goreng krecek (kulit sapi) yang kemerahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada dua pilihan lauk di Gudeg Pawon, yaitu ada lauk telur dan ada pula lauk opor ayam. Harga yang ditawarkan berkisar mulai dari Rp 15.000 hingga Rp 45.000. Untuk opor ayam bisa memilih paha, dada, sayap, bahkan leher dan ceker juga tersedia.

Porsi yang disajikan juga mengenyangkan. Sambal goreng kreceknya merah kecokelatan diselingi irisan tempe dan cabe rawit hijau utuh. Sementara opor ayamnya berupa ayam kampung, gurih sedap. Nasinya yang pulen enak masih dimasak dengan kukusan tembaga dengan kukusan bambu.

ADVERTISEMENT

4. Perubahan Jam Buka Gudeg Pawon

Dapur Tradisional yang LegendarisDapur Tradisional yang Legendaris Foto: detikcom/Riska Fitria

Gudeg Pawon dikenal sebagai destinasi kuliner malam. Itu karena jam buka Gudeg Pawon yang dimulai dari pukul 22.00 WIB. Namun, semenjak pandemi ada perubahan jam buka.

Wanto mengatakan bahwa selama pandemi Gudeg Pawon miliknya buka lebih sore, yakni pada pukul 18.00 WIB sampai jam 21.00 WIB. Itu karena sepinya wisatawan pada malam hari dampak dari pandemi COVID-19.

"Karena pandemi itu malam sepi. Gak boleh malam-malam buka sama pemerintah. Wisatawan juga berkurang semua kota ditutup, gak ada yang ke Jogja," tutur Wanto.

Biasanya antrean Gudeg Pawon sampaimengular karena dapur yang terbataskapasitasnya. Namun, saatdetikcom mampir antrean tidak begitu nampak, tetapi pengunjung terbilang ramai.



Simak Video "Video Berbuka Puasa dengan Hidangan Kampung ala Warung Joglo di Denpasar"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads