Warung Boma merupakan singkatan dari Bocah Madiun, pemiliknya bernama Darmanto yang berjualan bersama sang istri. Pasca viral di media sosial dan mendapat review bagus dari Ashanti, warung pecel ini langsung dikerumuni pembeli dari berbagai penjuru.
![]() |
Di Jawa Tengah dan Jawa Timur, umumnya nasi pecel dijajakan pada pagi hari karena dikenal sebagai menu sarapan yang sedap murah meriah. Tetapi ada juga beberapa penjual yang menjajakan nasi pecel pada malam hari. Seperti Warung Boma ini. Pastinya sensasinya berbeda!
Penasaran dengan kelezatan pecel berbumbu kental ini, detikFood turut menyambangi warung yang ada persis di pintu keluar Stasiun MRT Haji Nawi, Jakarta Selatan. Benar saja, saat kami tiba sekira pukul 17.30, di area ini sudah terlihat beberapa orang menunggu Warung Boma buka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Siapa yang makan di sini?" tanya ibu yang siapa melayani. Sontak hampir semua orang menunjuk jari ingin dilayani lebih dulu.
Ada dua orang wanita yang khusus melayani pesanan nasi pecel, seorang pria bertugas melayani iga bakar dan satu orang pria melayani pesanan untuk dibungkus.
Kami setidaknya harus menunggu hingga 20 menit sampai pesanan nasi pecel kami siap. Nasi pecel disajikan tradisional dengan pincuk dari daun pisang.
Seporsi nasi hangat ditumpuk dengan campuran sayuran mulai dari bayam, kangkung, daun singkong, daun kenikir dan daun kemangi segar. Pecel kemudian diguyur bumbu kacang yang kental berwarna cokelat gelap.
![]() |
Pecel juga dilengkapi kacang tolo, orek tempe serta serundeng. Tak ketinggalan rempeyek udang rebon yang gurih kriuk. Kombinasi yang komplit ini membuat pecel terasa semakin istimewa.
Tak sabar, kami pun mencicip pecel yang kabarnya 'terenak se-Jakarta' ini. Aroma bumbu kacang dengan wangi kencur memang tercium gurih menggoda selera.
Bumbu kacang yang kental ini didominasi rasa manis gurih, namun dalam versi pedas rasanya lebih nendang. Paduan aneka sayuran pada pecel juga bikin rasanya makin enak, apalagi ditambah daun kenikir dan kemangi yang punya aroma harum. Sedap!
Dengan harga Rp 16 ribu, nasi pecel ini terbilang murah meriah meskipun porsinya tak terlalu besar. Nah, jangan lewatkan juga menu pendampingnya.
Ada aneka sate mulai dari sate kerang, kikil, usus, paru, ampela hingga telur puyuh. Tinggal pilih sesuai selera. Setiap sate ini dihargai Rp 6.000.
Masih kurang? Cicip juga telur dadar, tempe mendoan, bakwan, tahu dan tempe bacem. Harganya mulai dari Rp 2.500 saja.
![]() |
Sebenarnya ada lagi menu yang wajib dicoba yakni iga bakar cobek (Rp 35 ribu). Daging iga yang sudah direbus dengan bumbu ini kemudian dimasak di atas cobek dengan tambahan bumbu irisan cabai, tomat dan kecap.
Sayangnya setelah menunggu 1,5 jam, iga pesanan kami tak kunjung siap. Selain karena dimasak satu persatu, yang membuat iga ini lama tersaji adalah keterbatasan wadah cobek tanah liat.
Penasaran dengan rasa pecel ini? Coba sambangi kedai yang buka setiap hari mulai pukul 19.30 WIB sampai tengah malam. Kalau tak mau kehabisan, datanglah lebih awal.
Warung Boma
Pintu Keluar Stasiun MRT Haji Nawi
Jl. RS. Fatmawati No. 18E
Jakarta Selatan
Telepon : 081280550004
(dvs/odi)