Mau menikmati aneka olahan seafood lezat? Datang saja ke warung tenda yang sudah buka 26 tahun ini. Pilihannya ada ikan bakar lembut berbumbu meresap sampai kepiting saus padang. Nikmat!
Di daerah Fatmawati ada salah satu warung tenda seafood legendaris bernama Santiga Seafood "Abeng". Awalnya, Santiga milik Abeng berdiri di wilayah Bendungan Hilir sejak tahun 1989. Namun tak adanya izin berjualan kembali oleh pemilik tempat, membuat Santiga terpaksa hijrah ke daerah lain. Tahun 2000an Santiga mulai membuka warung tenda di pinggiran jalan Raya Fatmawati.
Perburuan mencari warung tenda terkenal, membawa kami ke Santiga. Suasananya tak berbeda jauh dengan kebanyakan warung tenda seafood. Ada beberapa meja kayu persegi panjang dilapisi taplak plastik berwarna merah. Jejeran bangku plastik melengkapi tiap meja. Ruang makannya cukup luas dengan pencahayaan putih terang. Pengunjung nampak memadati warung tenda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di bagian depan, terlihat pekerja sedang meracik bumbu, membakar ikan ataupun menumis sayuran. Api besar sesekali menjilat-jilat dari dalam wajan. Membuat kaget sekaligus kagum dengan kepiawaian tukang masaknya. Wangi masakan bercampur baur masuk ke indera penciuman.
Setelah memilih tempat duduk, kami disodori menu oleh salah seorang pekerja di sana. Santiga mengklaim punya 75 macam masakan seafood.
Terdapat olahan saus mentega, saus tiram, saus padang, asam manis, goreng tepung, telur asin, dan lada hitam untuk seafood. Varian ikan sendiri bisa dibakar, goreng atau asam manis. Menu lainnya ada kangkung cah polos, hot plate kangkung, sapo tahu, fuyunghai, ayam kluyuk, bihun goreng seafood, ifu mie, hingga kwetiaw kuah. Komplet!
Petualangan seafood kami dimulai dengan Kepiting Saus Padang (Rp 125.000). Bukan tanpa alasan, di spanduknya tertera "Topnya Kepiting Jumbo Saus Padang & Lada Hitam". Kami pun memilih kepiting jantan karena menurut pramusaji lebih banyak isi dagingnya.
Dihidangkan dalam piring plastik warna jingga, nampak seekor kepiting dengan kulit sudah diretakkan. Kuah kecokelatan yang mengepul panas terlihat mengguyuri permukaan kepiting. Potongan nanas, irisan bawang bombay, jahe dan daun bawang ikut menghiasi saus padang. Aroma asam pedas ikut menguar dari kuah.
Pertama kami coba dulu sausnya. Tiba di mulut, saus padang langsung menyengat lidah kami. Ada hentakan pedas gurih dari saus tersebut. Jejak asam segar pun terasa karena pemakaian nanas. Cecapan cabai, bawang putih, saus tomat, dan jahe tak ketinggalan dari hidangan ini.
Jumlah daging kepitingnya lumayan banyak, terutama di bagian capit. Tetap perlu usaha untuk mengeluarkan daging kepiting. Namun perjuangan terbayarkan dengan kenikmatan menyantap daging kepiting lembut dengan cocolan kuah saus padang. Apalagi disuap dengan nasi hangat, makin mantap!
Kerang Saus Tiram (Rp 30.000) jadi pilihan selanjutnya. Kerang hijau yang cukup banyak, diselimuti kuah saus tiram sedikit berminyak. Irisan daun bawang, jahe, dan cabai memenuhi sebagian kuah.
Daging kerang terasa kenyal lembut tanpa aroma amis. Sukses berpadu dengan kuah gurih agak manis berwarna kecokelatan. Ada citarasa jahe, bawang putih, saus tiram, kecap dan lada pada sausnya. Meski begitu rasa saus tiramnya kurang mendominasi.
Belum puas, kami memesan Ikan Kue Bakar (Rp 120.000/8 ons). Di sini ikan baronang, kue, kakap dan bawal bintang dibanderol Rp 15.000/ons.
Dalam piring, nampak ikan terbelah dua. Permukaannya dipenuhi totol-totol hitam bekas bakaran. Wah, aroma ikan bakar dengan campuran rempah membuat kami kian tak sabar mencobanya.
Luar biasa! Itulah kata yang pertama mampir di otak kami setelah mencoba ikannya. Dagingnya banyak dengan tekstur begitu lembut. Tak ada pula bau amis ikan yang tertinggal. Berganti dengan aroma bawang dan kunyit sekaligus rasa bumbu yang begitu meresap.
Selain kesegaran ikan, baluran bumbu kuning kreasi Abeng tersebut jadi penentu kenikmatannya. Ada cecapan kunyit, jahe, laos, bawang putih dalam bumbu nan gurih. Tak terasa kami pun sampai menghisap tulang ikan yang tertempel bumbu.
Sebenarnya terdapat cocolan saus kecap dan sambal merah untuk ikan. Tapi dimakan begitu saja sudah enak. Jangan lewatkan sepiring nasi untuk disantap bersama ikan bakar. Juara!
Sebagai penyeimbang, Kangkung Cah Polos (Rp 20.000) ikut kami cicipi. Kangkung diberi kuah agak keruh beraroma tauco dan bawang putih. Rasa tauco cukup kuat dan memberi rasa gurih asin pada kuah.
Adapun tekstur kangkungnya renyah, pertanda proses masaknya tak terlalu lama namun memakai api besar. Sehingga kangkung yang sudah matang tetap bercitarasa segar. Aroma smoky gurih pun ikut mengiringi santapan kangkung ini.
Menurut Abeng saat kami temui, bumbu yang dibuat sendiri tiap hari jadi rahasia kenikmatan sajiannya. Ia tak memakai bumbu jadi untuk masakan. Disamping itu, seafood yang digunakan juga selalu dijaga agar tetap segar.
Jika belum ada tujuan santap malam, mampir saja ke Santiga Seafood "Abeng". Siap-siap bergoyang lidah dengan hidangan seafoodnya!
Santiga Seafood "Abeng"
Jl. Raya Fatmawati No. 41
(500 meter dari Lampu Merah Fatmawati)
Fatmawati
Jakarta Selatan
Delivery: 081514104327
Jam Buka: 17.00 - 00.00