Nasi Uduk Kampung Melayu: Habis Tak Bersisa! Nasi Uduk dan Ayam Goreng Berani Bumbu

Nasi Uduk Kampung Melayu: Habis Tak Bersisa! Nasi Uduk dan Ayam Goreng Berani Bumbu

Deani Sekar Hapsari - detikFood
Jumat, 12 Sep 2014 17:54 WIB
Foto: Detikfood
Jakarta - Bertolak belakang dengan suasana Kampung Melayu yang mulai beranjak sepi, warung tenda ini terus diserbu pengunjung. Mengusung nama 'Nasi Uduk dan Ayam Goreng Kampung Melayu', jangan lupa mencicipi ayam goreng gurih dan sate paru renyah di sini.

Terletak di seberang kali Kampung Melayu, terlihat warung tenda berwarna biru dengan nama 'Nasi Uduk Kampung Melayu' tercetak di lembaran kain hijau. Tendanya mulai dibangun sekitar pukul 15.00 dan berlanjut hingga malam hari.

Seiring tenggelamnya matahari, banyak pengunjung memenuhi area makan bagian dalam tenda dan meja di luar. Setelah sampai, langsung saja kami ke bagian depan warung tenda yang menampilkan pilihan menu hari ini yang bisa Anda pilih sebagai lauk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada leher, paha, dada ayam, tahu tempe, dan sate berbalur bumbu kuning. Langsung saja, kami mengambil dada ayam, sate paru, dan tempe untuk dinikmati malam ini. Pesanan akan ditaruh di piring dan digoreng, jadi jangan takut pesanan akan tertukar.

Bunyi gemericik minyak langsung terdengar dan aroma gurih langsung mengepul di udara saat pesanan kami mulai digoreng. Terlihat karyawan yang memakai seragam batik mengantarkan pesanan dan minuman secara cekatan.

Dengan pilihan menu yang cukup digoreng, pesanan kamipun datang dalam waktu singkat. Satu porsi hidangan ini sudah termasuk nasi uduk dengan taburan bawang goreng, emping, dan lalapan segar.

Nasi uduk (Rp 5.000) disajikan dalam porsi satu orang yang cukup mengenyangkan. Nasinya sedikit pera, tapi rasa gurih santan langsung mengelus lidah saat disuap.

Ayam goreng (Rp 12.000) hangat diracik dari ayam goreng kampung dengan ukuran kecil. Permukaannya terlihat cokelat kekuningan kering dengan jejak minyak goreng mengilat. Hmm... Tekstur kulit dan dagingnya sangat lembut dan bumbunyapun meresap sampai ke dalam daging.

Terkecap bumbu kunyit dan bawang gurih yang cukup berani sehingga dagingnya tidak tawar. Nikmat hingga tak bersisa! Dicocol dengan sambal merah tambah nikmat. Sambal gorengnya mempunyai sentuhan terasi gurih, tomat segar, dan pedas menyengat di akhir.

Sate parunya (Rp 6.000) juga tak kalah nikmat. Satu tusuk sate berisi tiga potongan paru yang cukup tebal dan besar. Paru goreng terasa masih kenyal dan rasa gurihnyapun beradu pas dengan bumbu kuningnya.

Oh iya, di sini pastikan Anda mencoba sambal kacangnya diaduk ke nasi uduk dan secuil daging ayam. Sambal kacang disajikan dengan tekstur encer, rasanya gurih manis dengan sedikit sentilan pedas. Kacang tidak digerus halus sehingga tekstur renyahnya masih terasa.

Dengan hidangan yang kaya bumbu, Anda bisa menyegarkan mulut dan tenggorokan dengan lalapan selada dan mentimun. Dicocol ke sambal merah atau kacang sama segar manis sedap.

Karena berbentuk warung makan sederhana memang tak enak jika berlama-lama, terlebih lagi sudah banyak pengunjung yang menunggu untuk menikmati. Pastinya besok-besok akan kembali lagi untuk menikmati hidangan ala rumahan ini. Enaknye kaga ada matinye!


Nasi Uduk Ayam Goreng Kampung Melayu
Jl. Abdul Syafei, Kampung Melayu
Jakarta Timur

(fit/odi)

Hide Ads