Uenake Rek! Rujak Cingur dan Tahu Campur Asli Suroboyo

Uenake Rek! Rujak Cingur dan Tahu Campur Asli Suroboyo

- detikFood
Rabu, 01 Mei 2013 11:30 WIB
Foto: Detikfood
Jakarta - Kangen rujak cingur atau tahu campur? Warung makan Suroboyo ini bisa jadi pengobat lapar plus kangen. Tinggal pilih saja. Ada rujak cingur yang pedas segar, tahu tek telor renyah dengan gurih bumbu kacang dan petis. Uenake poll!

Di kawasan Salemba, ada satu warung bernama 'WEAS', atau kepanjangan dari 'Warunge Arek Suroboyo'. Konon, sajian disini punya citarasa yang medhok Suroboyo. Tak heran jika warung ini jadi destinasi orang Surabaya yang rindu masakan kampung halaman!

Sajiannya memang komplit. Dari rujak cingur, gado-gado siram, tahu campur, tahu tek telor, juga nasi rawon. Ada juga menu kikil Sepanjang, nasi campur, nasi krengsengan, soto daging Madura, soto ayam Surabaya, juga sop iga. Dengan harga kisaran Rp. 9.000 hingga yang paling mahal Rp. 24.000, tiap menu disajikan dalam porsi besar dan mengenyangkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selesai diracik dalam cobek besar, tahu tek telor (Rp. 13.000) pesanan saya diantar duluan. Aroma petis yang kuat langsung menyebar dari bumbu pekatnya. Dalam bumbu petis juga ditambahkan beberapa potong kentang rebus. Tahunya dipotong kecil kemudian digoreng dengan telur. Disajikan dengan krupuk plus taburan bawang goreng.

Aroma wangi tahu telur plus petis seakan berjejalan masuk ke hidung. Karena baru dibuat, tekstur tahu berbalut telurnya masih krenyes hangat. Dari bumbunya terjejak rasa petis udang yang kuat, beradu dengan kacang tanah dan bawang putih yang wangi. Gurih wangi pedas dengan jejak rasa manis. Lembut gurih tahu bikin rasanya komplet enak.

Tak berselang lama, ibu pemilik warung selesai meracik tahu campur (Rp. 12.000). Isiannya terdiri dari mi kuning, tahu goreng yang dipotong-potong, selada, juga potongan daging sengkel dan juga urat sapi di atasnya. Disajikan dengan kuah kaldu gurih yang menebar aroma petis plus serai dan daun jeruk yang wangi.

Tahu campur Suroboyo ini pakai kuah tak seperti tahu campur versi Jawa Tengah. Sebelum disantap, kuah harus diaduk dulu, karena ada bumbu petis di bawah piring. Usai diaduk, kuahnya yang bening kekuningan langsung berubah jadi pekat karena bumbu petisnya.

Saat dicicip, terasa aksen rasa gurih dan sedikit manis. Lagi-lagi, aroma petis juga mengitari hidung, namun tak terlalu kuat. Asyik disuap bersama mie dan tahu goreng yang lembut, juga potongan daging di atasnya. Hangat, gurih-gurih manis.

Rujak cingurnya (Rp. 14.000) juga patut dicoba. Terdiri dari irisan bengkoang, mangga, nanas dan mentimun, tauge, kangkung, tahu, tempe, juga daging bagian cingur sapi. Tentu saja ciri khasnya bumbu petis, kacang dan gula merah yang pekat kehitaman.

Ada semburat gurih dengan rasa manis kuat khas petis Suroboyo. Rasanya pedas-pedas enak dengan tekstur kinyil-kinyil yang khas dari potongan cingur yang lembut. Meskipun hanya terdiri dari berbagai buah dan sayuran, rujak cingur ini cukup mengenyangkan.

Usai kekenyangan dengan menu-menu gurih, segelas es sinom (Rp. 4.000) atau es kunyit asam jadi pembilas lidah yang nikmat segar. Dibuat dari sirup sinom berbahan campuran kunyit, asem, serta gula. Minuman menyehatkan ini betul-betul jadi penutup yang pas.

Buat yang berkantor atau berdomisili di kawasan Salemba, Kramat, Matraman atau di kawasan Jakarta Pusat, bisa juga memanfaatkan layanan antarnya. Kalau lapar berat atau porsinya dirasa masih kurang, tiap menu juga bisa diberi tambahan lontong yang padat. Pokoke wareg poll rek!

WEAS (Warunge Arek Suroboyo)
Jl. Salemba Tengah No. 65B
Jakarta Pusat (Dekat Stasiun Kramat)
Telp: 021-90314829 / 0811881524
Jam buka: 10.00 - 22.00


(flo/odi)

Hide Ads