Yuk, Belanja Imlek di Pasar Lama

Yuk, Belanja Imlek di Pasar Lama

- detikFood
Kamis, 11 Feb 2010 13:15 WIB
Jakarta - Pasar tradisonal di jantung kota Tangerang ini meskipun mungil tetapi lengkap dan meriah. Ada aneka dodol, keperluan sembahyang, hiasan, aneka buah segar, bandeng super hingga beragam panganan lezat. Mau jajan asinan, soto mi, nasi ulam atau opak karamel? Semuanya ada!

Hari raya Imlek tinggal beberapa hari dan kepadatan pasar kecil di kota Tangerang makin terasa. Gara-gara merindu opak karamel sayapun menyambangi pasar yang terletak di Jl. Kisamaun ini. Pasar Lama ini terletak di sepotong gang yang sempit dan makin terasa sempit karena dipadati pedagang.

Karena ada di kawasan pecinan maka pasar ini menjual bahan-bahan makanan yang berkualitas bagus. Di mulut gang sudah ada penjual mi Bangka yang mengaduk mi dengan kuah menebarkan kuah gurih sedap. Di pinggiran berjajar pedagang alpukat,duku,Β  rambutan nona yang merah menyala, pepaya masak pohon, kawista, petai dan jeruk Mandarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yang paling mencolok justru pedagang musiman yang menjual aneka hiasan Imlek bergambar harimau dengan bentuk yang lucu. Amplop ang pao, lampion, hiasan gantung, aneka hiasan pohon, bunga mei hwa merah dan pink. Semuanya nampak semarak dan meriah.

Agak ke tengah, tampak pedagang buah-buahan khusus Imlek, delima berikut tangkai, jeruk Bali bertangkai, pisang raja ranum, aneka jeruk Mandarin dan buah-buahan impor lainnya. Di kios asinan Lan Djin yang tersohor digelar meja panjang penuh dengan aneka kue dan dodol.

Jenis kue kering seperti nastar, sagu keju, putri salju, cokelat dikemas dalam stoples mika transparan. Yang unik kue biji ketapang dan kue semprong lipat khas Betawi juga banyak dijajakan. Per palstik dijual Rp. 17.500,00. Kue kering tradisional ini juga jadi suguhan wajib saat imlek selain kacang tanah dan kacang mete goreng.

Dodol alias kue keranjang juga dijual dalam beragam pilihan. Ada yang dari Medan, Pontianak, Tegal dan buatan lokal Tangerang. Dodol lokal Tangerang yang tersohor buatan Ny. Pang dan Ny. Lauw. Jenis dodol ini tak hanya yang dicetak keranjang berbungkus daun dan plastik tetapi ada juga yang dicetak bentuk silinder.

Ada yang panjang dan ada yang segi empat. Pilihannya tak hanya yang memakai gula kecokelatan tetapi ada juga yang memakai wijen, dan kacang mete yang dibelah-belah. Harga dodol ini rata-rata Rp. 30.000,00 per kilogram. Tersedia juga kue keranjang bersusun khusus untuk sajian sembahyang.

Di ujung gang ini persis di kelokan terdapat deretan toko penjual keperluan sembahyang, dari lilin, hio hingga aneka hiasan. Karena di sudut jalan terdapat klenteng tua yang tersohor Boen Tek Bio (didirikan tahun 1750) yang terlihat mulai dihiasi dengan lampion-lampion merah, lilin-lilin besar dan meriah dengan aneka hiasan lainnya.

Di bagian tengah pasar ini jalanan makin terasa sempit karena padatnya pengunjung dan penjual. Yang paling banyak dijual adalah bandeng super. Bandeng segar berukuran besar sekitar 1,5 kg perekor. Bandeng ini merupakan sajian wajib yang harus dibawa oleh para menantu untuk bingkisan mertua di hari raya imlek. Jadi harga bandengpun ikut naik menjadi sekitar Rp. 30.000,00 per kilogram.

Selain bandeng, hoisom (timun laut) banyak dijajakan, bebek potong, ayam kampung dan udang ukuran besar. Yang menarik justru banyak penjual kolang-kaling musiman. Kolang-kaling besar, pipih, dan muda dijajakan dalam ember-ember plastik besar. Harga perkilogramnya dipatok Rp. 12.000,00. Masyarakat Cina Tangerang biasanya membuat manisan kolang-kaling di hari raya Imlek sehingga harga kolang-klaingpun sama seperti saat puasa.

Pasar yang sempit dan padat membuat keringat bercucuran. Untuk sarapan di ujung gang ada penjual nasi ulam yang memakai lauk telur dadar, bihun goreng dan semur kentang. Di seberangnya ada penjual aneka lauk matang termasuk susu kacang dan bubur kacang hijau. Kalau ingin lebih mantap, pastinya soto mi yang selalu padat pengunjung bisa jadi pilihan. Atau tukang bubur yang ada di ujung gang yang lain.

Selain aneka buah segar berkualitas bagus, kalau ke pasar ini saya selalu menyempatkan diri membeli opak karamel. Opak singkong tipis yang dkucuri karamel dan ditutup dengan opak lain, jadi mirip sandwich. Sekantong harganya Rp. 9.000,00 dan hanya ada 2 penjual yang berjongkok menjajakan opaknya. Rasanya renyah gurih manis!

Oleh-oleh lain yang tak bisa dilewatkan adalah asinan Lan Djin. Nyonya setengah baya ini meracik asinan khas Tangerang dalam keadaan serba segar. Isiannya, kol, tauge, wortel, tahu kuning, sawi asin dengan kuah kacang yang kental kemerahan. Kuah ini dilengkapi larutan gula cuka yang bening. Setelah diaduk rasanya manis asam pedas. Jangan lupa membeli kerupuk mi kuning yang tipis sebagai pelengkapnya. Pas buat penyegar sekaligus santapan menyehatkan!

Nah, kalau ingin berbelanja keperluan imlek atau sekedar memanjakan lidah, mampir saja ke pasar mungil ini. Dijamin kenyang dan belanjaanpun bakal komplet plus keringat bercucuran. Sungguh menyegarkan!

Pasar Lama Tangerang
Jal. Kisamaun
Kotamadya Tangerang


(eka/Odi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads