Belanja Komplet di Pasar Gang Baru

Belanja Komplet di Pasar Gang Baru

- detikFood
Kamis, 07 Mei 2009 14:49 WIB
Jakarta - Mampir ke pasar ini menjadi agenda wajib. Bukan ingin berbecek ria dan berdesakan tetapi jajanan yang ada di pasar ini bikin ketagihan. Ada pecel semanggi yang komplet sedap, aneka bubur yang legit, jambu air yang renyah manis, kue moho dan bakpau yang empuk sampai es cendol, es gempol, nasi kuning dan nasi ayam. Serba enak dan sedap!

Meskipun mampir hanya beberapa hari di kota Semarang, pagi itu sengaja saya bangun pagi untuk menyisihkan waktu jalan-jalan ke Simpang Lima dan mampir ke pasar gang baru. Menelusuri pasar tradisional merupakan salah satu favorit saya. Meskipun bau dan sesak saya justru menemukan 'keindahan' di dalamnya.

Setelah puas berkeliling simpang lima dengan andong, sayapun buru-buru menyiapkan diri menuju kawasan pecinan Semarang. Pasar gang baru terletak antara jl.Benteng (pusat toko emas) dan gang Belakang. Tempat ini juga bisa ditempuh melalui Jl. Sebandaran atau melalui gang Warung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belum pukul 7 pagi tapi pasar yang menempati sepotong jalan ini sudah mulai ramai. Karena terletak di kawasan pecinan maka pasar ini memang menjajakan banyak produk berkualitas, ya bahan makanan ya aneka jajanannya. Usianya sudah puluhan tahun hampir setua kota Semarang. Akhir-akhir ini dengan ramainya pasar Semawis, pasar ini juga ikutan jadi ramai, terutama di malam tahun baru imlek dan hari raya Cina lainnya.

Di mulut jalan selain deretan becak, banyak penjaja bunga mawar segar di emperan toko. Benar-benar menarik karena bunga mawar merah dan putih dalam ukuran besar, bertumpuk, segar dan menebarkan aroma wangi! Malangkah ke dalam terdapat jajaran penjaja buah segar yang sangat menggiurkan. Pisang raja dan Ambon yang besar dan masak pohon masih dalam tandanan, jambu biji, nanas, aneka jeruk impor dan jambu biji. Jambu air yang hijau sedikit kemerahan langsung saya cicip. Hmmm.. rasanya manis renyah dan segar! Meskipun harganya sekilo Rp 15.000,00 jadi pula saya membeli jambu hebat ini!

Beringsut agak ke dalam, belum-belum saya sudah tergoda dengan meja yang terhampar penuh dengan aneka jajan pasar. Wah, ketan biru yang saya cari tak ada. Mau jajan pasar apa saja ada, kue pisang, kue lapis, bapel, lumpia, pastel, ongol-ongol, klepon dan aneka cake dan roti. Cukup pilih yang disukai dan lapor ke mbak penjualnya yang akan membungkus sekaligus menerima uang! Jajan pasar di pasar ini boleh dibilang tak ada yang tidak enak, semuanya enak!

Meja panjang berisi aneka panci bubur langsung membuat saya berhenti. Ya ampun! Wangi pandan dan santan langsung menyerbu hidung. Hmm..buburnya sangat komplet, bubur candil, bubur sumsum, bubur mutiara, bubur ketan hitam, bubur ubi sampai bubu rkacang dan jewawut juga ada. Hebatnya semuanya dibungkus bentuk tum dengan daun pisang seharga Rp. 3000,00 an per porsi. Kalap saya dibuatnya langsung membeli 4 bungkus!

Agak di tengah ternyata ada penjual bakpau, bakcang dan kue moho. Semuanya masih panas kemepul, diangkat dari klakat bambu yang besar. Harum wangi adonan paupun menusuk hidung. Bakpau merah berisi kacang hijaupun saya beli karena godaan aromanya ini!

Dari awal sebenarnya saya sangat ingin mencari penjual urap mimi. Ya, urap sayuran yang diberi taburan telur mimi (sejenis seafood yang pipih dan bertelur seperti telur kepiting, bulat kekuningan). Sudah terbayang rasa telur mimi yang gurih beradu dengan pedas gurih bumbu urap. Sayang saya tak menemukan penjualnya lagi.

Yang saya temui justru penjual janganan semanggi atau pecel semanggi. Kerumunan orang membuat saya harus bersabar menanti giliran. Sayuran pecelnya memang tdak biasa. Selain semanggi ada krokot, kecipir, bunga pisang, daun selada air (kenci), daun papaya, bunga turi dan tauge. Bumbunya yang kental dan kemerahan sudah membuat air liur saya hampir menetes. Terbayang sedapnya pecel ini disantap dengan rempeyek kacang dan mendol (perkedel) tempe!

Seperti pasar lainnya selain daging sapi, daging ayam, daging babi juga dijual aneka ikan laut segar. Ikan bisa dipilih dan dibersihkan langsung. Soal bumbu, pasar yang satu ini memang komplet. Bumbu khas Asia khususnya Cina dijual dalam sebuah toko yang lengkap isinya. Sedangkan rempah segar dijajakan oleh mbok-mbok penjual rempah. Kalau ingin merajang cabai merah atau bawang merah tak perlu repot, ada penjual yang siap sedia merajang halus sesuai instruksi. Ini yang jarang ada di pasar lain!

Kerepotan menenteng belanjaan? Yang satu ini tak saya alami, karena banyak mbok-mbok penjual jasa membawa belanjaan sudah siap dengan keranjang bambu besar. Mereka akan mengikuti ke manapun kita jalan sampai selesai dan mengantar hingga ke becak atau mobil. Wah, benar-benar seperti nyonya besar!

Waktu akan pulang, agak di ujung jalan, godaan lain muncul. Penjaja es cendol, es cincau dan es gempol. Menurut nenek saya, lebih baik kalau beli es waktu penjualnya baru buka, masih segar dan bersih. Menuruti nasehat itu jadilah beberpa bungkus cendol saya beli meskipun hari masih pagi dan belum pula sarapan!

Beberapa langkah menuju mobil, langkah saya terhenti saat melihat gerobak penjual nasi kuning. Nasi kuning dan nasi rames buatan nyonya tua ini memang tersohor enak. Ternyata antrian cukup banyak dan si nyonya yang lumayan galak dan super bersih ini membuat saya tak berani protes. Sebungkus nasi kuning komplet dengan sambal goreng hati, bihun, acar, perkedel dan telur dadar yang semerbak wangi akhirnya saya tenteng sebagai belanjaan terakhir. Hmmm.. sudah siap rasanya saya membekali diri dengan aneka oleh-oleh buat sarapan!

Pasar Gang Baru
Bisa ditempuk dari Gang Besen atau jl. Sebandaran
Semarang
Jam buka : 05.00-13.00


(dev/Odi)

Hide Ads