Sore hari yang tiba-tiba diguyur hujan, membuat saya yang selesai berbelanja di TipTop Rawamangun, buru-buru mencai tempat berteduh. Padahal sore itu niat awal ingin mencari penjual bubur kampiun Padang. Sebuah gerobak dorongan yang cukup besar baru saja ditata rapid an bersih. Segera saya merapat berteduh di pinggir gerobak.
Tak salah jika hidung saya mencium aroma wangi pandan. Ternyata gerobak Putu Bambu Medan ini memang menjual kue putu Medan yang ukurannya agak besar. Cetakan bamboo bundar ditaruh di atas kukusan yang berisi air mendidih. Adonan tepung beras dan kelapa yang dijejalkan dalam potongan bambu diisi irisan gula merah. Uap yang mendesak cetakan memngeluarkan suara khas tuuut... dan aroma wangipun betebaran menggelitik hidung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak sabar menunggu sayapun menomot klepon berukuran besar dan saat tergigit gula merah lelehpun muncrat ke udara. Hmmm…kenyal gurih dan legit. Kue pisangnya juga berukuran lumayan besar, dibungkus daun pisang. Sayang sekali pisangnya kurang masak sehingga agak asam, padahal adonannya cukup lembut. Kue lapis sarikayapun terasa lembut ketannya dan sarikaya yang menutupi lembut, halus meluncur di lidah.
Putu bambu Medan yang menjadi jagoan gerobak jajan pasar ini memang patut diacungi jempol. Adonan tepungnya lembap, lembut dan empuk, pas takarannya. Gula merahnya juga cukup royal. Yang sangat menonjol dari jajan pasar yang ditunggui oleh para pelayan berseragam ini mempunyai mesin pemarut kelapa sehingga kelapa parut kupas yang segar selalu jadi taburannya. Putih, bersih dan wangi tentu saja! Dijamin tak bakal basi kelapa parutnya.
Soal harga mudah sekali diingat, karena hampir semua jajan pasar di gerobak ini harganya Rp 1.700,00. Jika memerlukan sajian jajan pasar untuk acara khusus juga bisa dipesan dan diantar ke tempat.
Karena hujan belum reda, jadilah saya bergeser ke tenda sebelah yang menjual bakso sapi. Tak salah duga, seporsi bakso komplet yang saya pesan ternyata tak mengecewakan. Kuahnya gurih enak, terasa jejak kaldu sapi yang kuat dan bakso sapinya juga kenyal dengan rasa daging yang tajam.
Tambahan saus cabai membuat rasa bakso ini makin enak dan pedas-pedas segar. Pas untuk menghalau udara dingin hujan sore itu. Sambil menikmati bakso, tak mau membuang kesempatan memanjakan lidah, sayapun memesan tempe mendoan yang dijajakan di tenda sebelah gerobak jajan pasar. Tempe berlapisan tepung dengan rasa gurih ini meskipun tak begitu komplet (karena hanya menyertakan abai rawit tanpa cocolan sambal keap rawit khas Banyumas) cukup enak.
Tepat saat hujan berhenti, beberapa bungkus jajan pasar pesanan saya pun sudah siap. Ada lopis, kue klepon, putu bambu dan kue mayang Medan. Semuanya dibungkus daun dilapisi kertas putih dan bersih. Pasti orang-orang rumah senang dengan oleh-oleh ini. Cocok dinikmati dengan teh manis kental sambil menonton TV di malam hari. Jika kebetulan kena macet atau terhadang hujan di kawasan ini, Anda bisa mengisi perut sambil bernostalgia menikmati jajan pasar yang enak dan murah!
Putu Bambu Medan: Rp 1700,00/buah
Bakso: Rp 8000,00/mangkok
Es Campur: Rp 7000,00
(dev/Odi)