Memasak bukan lagi menjadi pekerjaan yang hanya bisa dilakukan orang dewasa. Sejak kecil, anak-anak perlu dilatih memasak karena dengan belajar memasak bersama, anak akan memiliki berbagai sikap positif yang berpengaruh terhadap kehidupannya.
Tidak harus menunggu hingga usia sekolah, sejak usia batita anak bisa mulai dikenalkan dengan bahan makanan dan juga aktivitas di dapur. Mencuci sayuran, memotong buah, mencampurkan bahan makanan dan membuat adonan kue.
![]() |
"Dengan ikut memasak, paparan dengan makanan sehat menjadi lebih lama. Melibatkan anak memasak juga bisa meningkatkan konsumsi sayur dan buah," tutur wanita ramah ini kepada detikFood (17/03).
Selain itu, memasak juga bisa mengajarkan si kecil untuk belajar bahwa untuk membuat segala sesuatu itu tidaklah instan. Misalnya, untuk menjadi nasi, beras harus dipanaskan sedemikian rupa di rice cooker dengan proses yang cukup panjang untuk kemudian ia konsumsi.
"Bahan makanan yang mentah tidak enak untuk dimakan. Tapi dengan adanya proses, anak bisa tahu makanan tersebut jadi lebih enak dinikmati," tambah Nina.
Saat memasak, si kecil juga bisa sambil belajar beberapa ilmu seperti fisika dan kimia sederhana. Nina mencontohkan, misalnya perubahan fisika saat memasak adalah air yang dimasak bisa habis karena menguap. Sedangkan proses kimianya terjadi perubahan danging berwarna merah menjadi cokelat.
![]() |
Nina juga menambahkan bahwa secara emosional, anak belajar proses menunggu sehingga bisa mengajarkan mereka kesabaran, belajar menunggu, mengamati proses serta memiliki kemampuan survival yang tinggi sehingga bisa hidup lebih mandiri di masa depan.
"Kalau membeli fast food, makanan bisa tersaji dalam waktu 5 menit. Tapi di balik waktu itu ternyata ada proses yang panjang terjadi di dapur," pungkas ibu dua anak ini. (lus/odi)