Nyam nyam... Lembut Gurih Batagor Bandung

Nyam nyam... Lembut Gurih Batagor Bandung

- detikFood
Rabu, 20 Agu 2008 14:52 WIB
Jakarta - Batagor yang satu ini memang sudah terkenal enak tak hanya di tempat asalnya Bandung. Siomaynya lembut, tidak terlalu kenyal. Disiram kuah kacang yang cukup kental dengan rasa gurih pedas yang berimbang. Hmm... nyam nyam lidah pun tak henti bergoyang!

Bandung memang dikenal sebagai jagonya batagor. Gak perlu bingung mencari batagor di kota kembang ini, karena Anda dapat menemukannya dengan mudah mulai di pinggir jalan hingga yang dalam wujud cafe. Namun, diantara sekian banyak yang cukup dikenal salah satunya adalah Batagor Kingsley.

"Makan batagor yuk," usul saya kepada teman-teman ketika liburan ke Bandung minggu lalu. Tak perlu ditanya, teman saya yang mojang Bandung ini pun langsung meluncurkan mobilnya ke arah Jl. Veteran. Ya, tak sulit menemukan Batagor Kingsley, karena tempat ini selalu ramai oleh pengunjung apalagi di hari libur seperti ini. Deretan mobil-mobil yang diparkir di sisi kiri dan kanan jalan menjadi pertanda bahwa kami sudah mendekati tempat tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hari libur membuat tempat tersebut penuh sesak oleh pengunjung, nyaris saja kami tak kebagian tempat duduk. Untunglah teman saya berhasil memperoleh satu-satunya meja yang masih kosong meskipun letaknya di pojok. Setelah berhasil mendapatkan buku menu, tanpa buang waktu kami pun memesan seporsi batagor goreng yang merupakan andalan Kingsley, siomay goreng dan seporsi batagor bakso kuah.

Batagor Kingsley ini lebih tepat disebut rumah yang disulap menjadi sebuah tempat makan. Di bagian dalam, ternyata merupakan tempat menjual oleh-oleh mulai dari pesanan yang hendak dibawa pulang hingga aneka keripik tahu, keripik bayam, dll. Sambil menunggu pesanan datang, saya pun berkeliling melihat-lihat deretan makanan yang ada di luar.

Sementara itu kedua teman saya asyik menikmati suasana meriah 'live music' yang ada di depan rumah makan. Seorang pengamen melantunkan berbagai lagu pop lama dengan suara lantang diiringi oleh petikan gitar, tabuhan drum dan tiupan harmonika.

Bau harum durian seketika menyengat hidung ketika saya melewati gerobak abang penjual es duren. "Es durennya neng?" tawar si penjual. Nyaris saja saya tergoda rayuan abang penjual es duren, sebelum akhirnya mata saya menangkap gerobak penjual es sekoteng. Setahu saya, sekoteng merupakan minuman hangat yang biasa dijual pada malam hari sebagai wedang. Tetapi kalau es sekoteng? Hmm... tampaknya saya harus mencobanya.

Pesanan kami tiba tepat dimana saya membawa semangkok es sekoteng yang berwarna-warni memikat. Batagor goreng disajikan dalam piring dan siraman bumbu kacang, kecap, dan jeruk nipis. Begitu pula siomay goreng yang tampil tak jauh berbeda.

Suapan pertama, hmm... siomaynya terasa lembut membelai lidah, meskipun tidak terlalu kenyal. Ikan tenggiri yang merupakan dasar pembuat siomay sangat 'nendang' di mulut. Belum lagi krenyes-krenyes tepung yang membalut tahu pada batagor ketika dicocolkan pada saus kacang wuih rasanya renyah!

Saus kacangnya sendiri menurut saya tidak terlalu encer dan sedikit pedas, hmm... tak ayal lagi batagor dan siomay goreng pun tandas dalam sekejap. Nyam nyam...

Sayang untuk batagor bakso kuahnya sendiri menurut saya tidak begitu istimewa seperti batagor dan siomay. Batagor bakso ini terdiri dari 2 buah bakso urat, 1 bakso biasa, 2 bakso gepeng dan satu bakso tahu. Rasa baksonya sendiri dagingnya cukup terasa, namun kuahnya menurut saya terlalu gurih. Tak ayal lagi minuman yang saya pesan pun habis dalam sekejap karena rasa haus akibat kuah bakso.

Untunglah saya masih teringat es sekoteng yang nampaknya mulai mencair. Hmm.. es sekoteng pun menjadi peredam kekecewaan saya. Sekoteng awalnya dipakai pada sajian minuman panas khas Jawa yang disebut 'wedang' yaitu campuran air dan jahe yang diberi gula dan isian.

Es sekoteng ini memang agak mirip meskipun tidak memakai jahe, namun isiannya agak berbeda melainkan lebih mendekati es campur. Seperti misalnya kelapa muda, alpukat, pacar Cina, kolang-kaling, dan cincau hitam yang kemudian ditambahkan es serut dan susu kental manis. Rasanya manis dan hmm... cukup suegarr untuk meredam rasa haus dan panasnya kota Bandung.

Untuk menikmati batagor goreng dan siomay goreng ini Anda harus merogoh kocek sebesar Rp 18.000,00/porsi. Meskipun agak mahal, namun menurut saya harga tersebut cukup pantas jika disandingkan dengan rasanya. Untuk seporsi Batagor Bakso Kuah dihargai Rp 16.000,00 per mangkok dan Rp 8.000,00 untuk es sekoteng yang segar. Mau coba?

Batagor Kingsley
Jl. Veteran No. 25, Bandung
Telp: 022-4207104

(dev/Odi)

Hide Ads