
Jakarta - Pepes tahu yang gurih dan kikil yang empuk paling enak jika disantap dengan nasi putih pulen yang mengepul hangat... Belum lagi diselingi gigitan rempeyek udang yang krenyes...krenyes garing. Ditambah empal gepuk empuk yang dicocol dengan sambal tomat segar. Rasanya? hmm... raos pisan!! Berkunjung ke Cianjur, ternyata bukan hanya dapat 'cuci mata' dengan menikmati pemandangannya yang masih asri. Disini, kami pun dapat menikmati nikmatnya beras Cianjur yang pulen dan mencari jajanan khas kota tersebut. Walaupun Cianjur hanyalah kota kecil, tapi rasanya kami tidak bosan-bosannya mencari beragam tempat makan. Apalagi hari itu merupakan hari terakhir kami di Cianjur, maka kami pun memuaskan diri untuk menjelajahi setiap sudut kota. Berhubung seorang teman yang merupakan penunjuk jalan tidak ikut dalam perjalanan hari itu, maka kami pun hanya mengikuti 'feeling' selama menjelajahi kota penghasil beras ini. Keasyikan memandang sisi kiri dan kanan jalan yang penuh dengan hamparan pematang sawah dan warung-warung kecil yang menjual kelapa muda, tanpa sadar mobil kami telah jauh keluar dari pusat kota. Padahal hari telah siang dan perut pun telah merintih lapar. Setelah berpikir sejenak, kami pun memutuskan untuk memutar balik mobil ke arah ketika kami datang. Nah, pada saat itulah kami melihat sebuah rumah makan dengan papan besar bertuliskan "RM Sunda Rasa 2". Mengingat kami telah berjalan cukup jauh, rasanya mustahil bila perut kami sanggup menahan rasa lapar. Akhirnya kami pun memutuskan untuk makan siang di rumah makan tersebut, apalagi tampak beberapa mobil yang tengah parkir di depannya. Jadi mungkin rumah makan ini lumayan juga, pikir kami saat itu. Ketika memasuki rumah makan yang sederhana dan bercat putih tersebut, beberapa pengunjung yang tampaknya penduduk setempat tengah asik menyantap makan siang. Kotak kaca yang persis ada di tengah meja, menyita perhatian kami sejak awal. Rupanya rumah makan ini seperti restoran Padang, dimana semua makanan disajikan di atas meja. Bedanya disini dipakaikan penutup kaca transparan yang dapat dibuka dari dua sisi. Hmm... kemungkinan sih penutup itu berfungsi untuk melindungi makanan dari debu, mengingat rumah makan ini berada di jalan raya besar. Wah, walaupun sederhana ternyata rumah makan ini cukup menjaga kebersihan. Terus terang selama ini kami memang agak segan mampir ke rumah makan Sunda karena sistem makanan yang terbuka (untuk dihinggapi lalat dan debu jalanan). Melihat kedatangan kami, pelayan langsung menyambut kami. Sebakul nasi langsung dibawa ke meja kami beserta piring makan. Tak hanya itu, mereka pun menawarkan untuk menghangatkan kembali makanan yang kami inginkan. Kami pun jadi tersenyum senang karena bisa menyantap hidangan makan siang dalam kondisi hangat. Walaupun rumah makan ini tidak bisa dibilang besar rasanya untuk menunya sendiri cukup lengkap. Beragam menu pepes dari pepes tahu, pepes ikan mas, pepes ayam, hingga iso, empal, tempe, tahu, ikan mas goreng, kikil goreng, dan jambal roti tersedia disini. Termasuk sekeranjang lalapan sayuran segar yang khas Sunda dan beraneka sambal. Saya pun mencicipi pepes tahu, yang sejak tadi menarik perhatian dan juga kikil goreng yang dibungkus oleh kertas coklat (seperti pincuk). Ternyata saya tak salah pilih, pepes tahunya benar-benar enak dengan irisan cabai dan daun serai didalamnya. Belum lagi kikil yang biasanya keras, ternyata benar-benar empuk dan sangat pas disantap dengan nasi pulen yang mengepul hangat. Rasanya? Hmm...nikmat, apalagi rempeyek udangnya yang berbalut adonan tepung beras terasa sangat gurih renyah. Agaknya cara mengolah masakan dengan gaya home cooking ini memang terasa lebih nikmat. Huah huah... teman saya rupanya kepedasan karena memakan empal yang empuk manis dan kemudian dicocol dengan sambal tomat yang lumayan puedess... Sambal ini sendiri menurut saya cukup unik karena sepertinya menggunakan cabai rawit dan tomat saja. Bagi yang kurang suka, mereka juga menyediakan sambal cabai goreng biasa dalam wadah kecil di tiap meja. Sebagai penawar rasa pedas, kami pun menghirup segelas es teh manis yang telah disediakan. Ternyata walaupun sederhana, rumah makan ini menyimpan kejutan rasa yang cukup mengejutkan. Dua buah pepes tahu dan sepincuk kikil telah saya habiskan, karena itu saya pun memutuskan untuk melewatkan pencuci mulut berupa jeruk dan pisang yang ada di atas penutup kaca. Sambil menunggu teman lainnya selesai, iseng saya pun mengelilingi rumah makan tersebut. Disudut dekat kasir, aneka jajanan kerupuk dan minuman dijual. Sedangkan dibelakang, ternyata terdapat bagunan lain berupa saung untuk lesehan yang sempat luput dari pengamatan kami. Ketika membayar, tampaknya kami pun kembali dikejutkan dengan murahnya harga makanan yang kami makan. Untuk empat orang kami cukup membayar sebesar Rp 40.500,00. Wah, kali ini kami benar-benar tersenyum puas. Nah, jika suatu saat ke Cianjur mungkin tidak ada salahnya jika Anda mencoba makan di RM Sunda Rasa ini. (Di daerah Warungkondang ada 2 cabang) Selain enak juga murah meriah uey...!! Rumah Makan Sunda Rasa 2 Jl. Raya Cianjur, Sukabumi KM 6 Ciwalen Warungkondang - Cianjur Telp: (0263) 267105
(dev/)