×
Ad

Kuliner Legendaris Jakarta Timur

Ayam Goreng Bu Haji Punya Rasa yang Susah Ditiru, Sudah Ada 77 Tahun!

Sonia Basoni - detikFood
Minggu, 07 Des 2025 12:00 WIB
Foto: detikFood
Jakarta -

Berusia lebih dari 77 tahun, tempat makan legendaris di Jakarta Timur ini terkenal dengan menu ayam gorengnya yang selalu ramai diminati. Gimana ya rasanya?

Ayam Goreng Bu Haji Jatinegara merupakan salah satu kuliner legendaris yang bertahan lebih dari tujuh dekade di Jakarta Timur. Berdiri sejak 1948, usaha kuliner ini bermula dari makanan pikul di Pasar Mester sebelum akhirnya menempati lokasi permanen di Jalan Bekasi Timur 1, Jakarta Timur.

Perjalanan panjang tersebut membuat tempat makan ini dikenal sebagai salah satu ayam goreng bumbu kuning paling tua dan legendaris di Jakarta Timur sampai sekarang.

Dengan sejarah, teknik masak, dan loyalitas pelanggan yang kuat, Ayam Goreng Bu Haji terus menjadi destinasi kuliner yang tak pernah sepi pengunjung meski harus bersaing dengan restoran ayam goreng modern di Jakarta.

Berikut kisah menarik seputar perjalanan Ayam Goreng Bu Haji Jatinegara hingga cita rasa ayam goreng yang membuat tempat makan ini spesial.

1. Sejarah Ayam Goreng Bu Haji Jatinegara

Ayam Goreng Bu Haji Jatinegara Foto: detikFood

Ayam Goreng Bu Haji Jatinegara merupakan salah satu kuliner tertua di Jakarta Timur, berdiri sejak 1948 di area Pasar Mester. Menurut Ibu Hindun, pemilik generasi ketiga, usaha makanan milik keluarganya ini dahulu belum menjual ayam goreng. Mereka hanya menjual makanan sederhana untuk lauk nasi seperti tahu dan tempe, nasi dan sambal, ikan bandeng sampai ikan sarden.

"Dulu jualannya di pasar dan masih dipikul, awalnya memang belum jualan ayam goreng. Karena di tahun 1950-an, kondisi ekonomi orang-orang masih susah, jadi makanan yang dijual oleh kakek dan nenek saya, ya makanan murah seperti lauk warung nasi," ujar Ibu Hindun ke detikFood (05/12/2025).

Ibu Hindun, pemilik generasi ketiga dair Ayam Goreng Bu Haji Jatinegara Foto: detikFood

Pada 1970-an, usaha ini diteruskan oleh ibunya, Hj. Nafsiah. Beliau memindahkan kedai ke lokasi permanen di Jalan Bekasi Timur 1, Jatinegara, tempat yang sampai kini masih ditempati Ayam Goreng Bu Haji. Mereka mulai menjual ayam goreng karena saat itu orang-orang lebih suka makan ayam goreng ketimbang ikan atau bandeng.

Sejak itulah, menu ayam goreng bumbu meresap, sambal kacang atau terasi, serta lauk rumahan menjadi andalan yang selalu ramai diminati.

"Dulunya kita pakai ayam kampung, tapi karena ayam kampung kadang susah dicari, jadi terkadang kita campur-campur pakai ayam pejantan juga," kata Ibu Hindun.



Simak Video "Video: Yang Harus Dilakukan Kalau Nggak Sengaja Makan Makanan Haram"


(sob/adr)
Berita Terpopuler