Jakarta - Udang goreng super renyah buatan bu Rudy ini memang kini jadi oleh-oleh wajib kalau mampir ke Surabaya. Untung saja kami tak perlu jauh-jauh ke Surabaya untuk mencicipi udang goreng ini. Udang yang renyah ini paling 'top' dicocol dengan sambal cabai rawit bawang merah yang super pedes! Apalagi jika dimakan dengan nasi hangat, rasanya? Huah...huah... uenak tenann!! Suatu sore ketika dalam perjalanan pulang setelah menghadiri salah satu acara di daerah Kelapa Gading, yang konon dikenal sebagai 'surga' para pencinta makanan ini. Kami pun bermaksud untuk mencari oleh-oleh untuk dibawa pulang. Setelah puas memborong roti di AJ Bakery yang ada Jalan Raya Boulevard, kami pun pelan-pelan kembali menyusuri sepanjang jalan tersebut. Tak sengaja, mata saya tertumbuk pada sebuah spanduk merah menyala di salah satu ruko yang ada di seberang jalan. Walaupun berada di sisi lain jalan, spanduk tersebut masih cukup jelas terlihat. Mungkin karena warnanya yang merah menyala plus tulisan berwarna putih yang kontras. Special Nasi Udang Khas "Bu Rudy" Cabang Surabaya Asli, ya begitulah kira-kira bunyinya. Spanduk yang dipasang di depan restoran tersebut melambai-lambai tertiup angin, seolah memangil kami agar menepi. Dalam hati kami pun bersorak gembira. Bayangan udang yang renyah dicocol dengan sambal yang puedess segera menyerbu benak kami. Maklum, biasanya udang spesial "Bu Rudy" ini hanya dapat dinikmati jika mendapat oleh-oleh teman dari Surabaya saja. Walaupun mobil terpaksa harus memutar balik, toh tidak menyurutkan tekad kami untuk memuaskan rasa kangen pada udang dan sambal "Bu Rudy" ini.Baik dari luar maupun didalam, Restoran "Bu Rudy" ini tampak sederhana saja. Di depan resto ada gerobak kecil tempat menggoreng tahu pong dan perkedel jagung. Keduanya berukuran mungil sekali suap. Meja dan kursi ditata dengan gaya sederhana, khas Jawa. Di pojok restoran terdapat beberapa etalase untuk menaruh aneka jajanan dari kerupuk, udang, sambal dan lain sebagainya. Keistimewaan dari rumah makan ini sendiri tentu saja nasi udang dan sambal "Bu Rudy" yang sudah kesohor. Walaupun begitu, masih banyak menu lainnya seperti nasi pecel Madiun, nasi ayam penyet, nasi lele penyet, nasi ikan penyet, nasi rawon, dan lain-lain. Berhubung perut tidak begitu lapar, maka kami memesan penyet cumi, seporsi tahu pong dan tentu saja udang serta sambal plus nasi putih. Sedangkan seorang teman memesan seporsi nasi udang empal plus urap. Tak perlu menunggu lama, udang yang disajikan dalam wadah plastik dan sambal, serta seporsi tahu pong dan perkedel pun disajikan diatas meja. Tahu yang garing diluar dan lembut didalamnya ini disajikan hangat dalam karton kertas. Udang "Bu Rudy" sendiri ukurannya kecil dan tidak sama, dibalut tepung tipis-tipis dan digoreng garing hingga agak keputihan warnanya. Rasanya kres kresss... renyah sekali. Agar makin nikmat kami mencampurnya dengan kelapa sangrai plus remahan tepung atau kremes yang dibungkus plastik kecil. Sebagai pelengkap udang goreng ini ada sambal "Bu Rudy" yang terbuat dari cabe rawit merah, bawang merah, dan minyak. Pokoknya dijamin bisa membuat ketagihan. Hua...huah... belum apa-apa kami pun sudah kepedasan dan titik-titik keringat mulai bermunculan. Tak tahan, segelas besar es kacang hijau segera meluncur ke tenggorokan untuk meredakan pedas. Tak berapa lama, sang pelayan pun muncul kembali membawakan seporsi penyet cumi dan nasi udang empal plus urap. Tanpa mempedulikan rasa pedas yang masih menguasai, penyet cumi yang disajikan dalam cobek tanah liat ini menjadi serbuan kami selanjutnya. Cumi goreng yang 'dipenyet' di atas sambal terasi yang segar menyengat dengan kucuran air jeruk limau. Dilengkapi dengan lalapan berupa timun, kemangi, kol dan kacang panjang. Wuih... rasanya sangat crispy dan gurih. Rasa sambalnya segar dan wangi, memang kami mengakui sedapnya sambal segar ini. Untuk nasi campur dengan isian udang, empal dan urap sendiri disajikan ala home style. Paduan empal yang empuk serta urap dengan sayur-mayur yang segar makin menambah kenikmatan hidangan. Jejak rasa manis gurih tak berlebihan menyerap ke dalam serat-serat daging empal. Wah, sedap sekali! Apalagi setelah dicampur dengan urap plus nasi putih... nyaris kami tak berhenti mengunyah meskipun terus saja kepedasan! Kenikmatan plus obat rindu makanan Surabaya ini ternyata tidak terlalu mahal. Untuk seporsi nasi udang empal plus urap kami cukup membayar sebesar Rp 15.000,00. Penyet cumi Rp 12.500,00/porsi, tahu pong Rp 5000,00. Sedangkan untuk udang plus sambal "Bu Rudy" dihargai Rp 25.000,00/stoples kecil. Tak mahal bukan? Saat pulang, kami pun menjinjing tas berisi udang dan sambal "Bu Rudy" yang telah dikemas apik dalam box kecil untuk dimakan dirumah. Nah, jika kangen dengan makanan Jawa Timuran ini tak perlu lagi mudik ke Surabaya, cukup mampir di Kelapa Gading, Jakarta Utara!Makanan Khas "Bu Rudy"Jl. Raya Boulevard TA II-31 & 32Kelapa Gading, Jakarta UtaraTelp: 021-452 6562
(dev/Odi)

KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN